BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hewan
vertebrata yaitu hewan yang bertulang belakang atau punggung. Memiliki struktur
tubuh yang jauh lebih sempurna dibandingkan dengan hewan Invertebrata. Hewan
vertebrata memiliki tali yang merupakan susunan tempat terkumpulnya sel-sel
saraf dan memiliki perpanjangan kumpulan saraf dari otak. Tali ini tidak di
memiliki oleh yang tidak bertulang punggung. Dalam memenuhi kebutuhannya, hewan
vertebrata telah memiliki system kerja sempurna peredaran darah berpusat organ jantung
dengan pembuluh-pembuluh menjadi salurannya. Ciri-ciri tubuh hewan yang
bertulang belakang: Mempunyai tulang yang terentang dari balakang kepala sampai
bagian ekor.Mempunyai otak yang dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak.Tubuh
berbentuk simetris bilateral.mempunyai kepala, leher, badan dan ekor walaupun
ekor dan leher tidak mutlak ada contohnya pada katak. Ciri alat tubuh hewan
yang bertulang belakang sebagai berikut: Mempunyai kelenjar bundar, endoksin
yang menghasilkan hormon untuk pengendalian. Pertumbuhan dan proses fisiologis
atau faal tubuh susunan saraf terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang bersuhu
tubuh panas dan tetap (homoiternal) dan bersuhu tubuh dingin sesuai dengan
kondisi lingkungan (poikiloternal)Sistem pernapasan/terpirasi dengan paru-paru
(pulmonosum) kulit dan insang operculum. Alat pencernaan memanjang mulai dari
mulut sampai ke anus yang terletak di sebelah vertran (depan) dan tulang
belakang kulit terdiri atas epidermis (bagian luar) dan endodermis (bagian
dalam)Alat reproduksi berpasangan kecuali pada burung, kedua kelenjar kelamin
berupa ovalium dan testis menghasilkan sel tubuh dan sel sperma.
1.
Hewan bertulang belakang (vertebrata) ini terdiri atas kelas yaitu: Kelas Pisces (Ikan)Kelas Amphibi (Latin amphi = dua,
bia = hidup)Kelas Reftilia (Bahasa latin repare = merangkak/merayap)Kelas Aves
(Burung)Kelas mamalia (Bahasa latin mamae artinya kelenjar buah dada, mamalia
artinya hewan menyusui)
2. Filum-Filum Hewan
Vertebrata
Kelas Pisces (Ikan): Ciri utama Pisces sebagai berikut: - Hewan berdarah dingin
yang hidup di dalam air - Bernapas dengan insang (operculum) dan di bantu oleh
kulit - Tubuh terdiri atas Kepala - Rangka tersusun atas tulang sejati -
Jantung terdiri atas satu serambi dan satu bilik - Tubuh ditutupi oleh sisik
dan memiliki gurat sisi untuk menentukan arah dan posisi berenang Pisces dapat
di bagi menjadi beberapa ordo antara lain: 1. Ordo Apodes Familia (1) :
Angulidae Species : Ikan panjang (Arguilia vulgaria) Familia (2) : Muruenidae
2. Ordo Acthopterygi Familia (1) : Parsidae Species : Kakap (Lataes carca
lifer) Familia (2) : Muruenidae 3. Ordo Heterostonata Species : Ikan lidah 4.
Ordo Labysinthici Famili : Analamtidal Species : ikan bandeng (lates carca
lifer) Familia : scombridae Species : tongkol (enthymus palamys) 5. Ordo
Masacop Terygii Famili (1) : chipeidae Species : ikan bandeng (chonos-chonos)
Famili (2) : ikan salam (salmosalor) 6. Ordo Ostariophysi Familia (1) :
analamtidal Species : kakap (lates carca lifer) Famili : scmbridae
Kelas Amphibia: Amfibi adalah kelompok vertebrata darat yang paling
primitif, menduduki tempat peralihan dari kehidupan akuatik ke kehidupan darat.
Perubahan tempat kehidupan ini menyebabkan seakan-akan kelompok ini masih
mencari-cari pola yang sesuai, sehingga terlihat adanya model-model kehidupan,
wujud dan ciri-ciri kelompok yang beragam. Di samping adanya model dan wujud
yang beragam, juga terjadi perubahan alat-alat tubuh yang disesuaikan dengan
cara hidup di darat, misalnya perlu paru-paru, tungkai, choana, dan lain-lain.
Kelas reftilia (hewan melata): Reptilia adalah kelompok hewan
darat yang sebenarnya karena mereka bernapas dengan paru-paru sepanjang
hidupnya. Sebagai hewan darat yang hidup di lingkungan kering, kulitnya
memiliki lapisan bahan tanduk yang tebal. Lapisan ini mengalami modifikasi menjadi
sisik-sisik. Kulit sedikit sekali mengandung kelenjar kulit. Ada di antaranya
yang selain mempunyai sisik epidermis juga mempunyai sisik dermis, misalnya
buaya. Pada anggota Lacertilia pengelupasan kulit terjadi sedikit demi sedikit,
sedangkan pada ular terjadi sekaligus.
Kelas aves (burung): Setiap burung tubuhnya ditutupi bulu, sehingga bulu
merupakan ciri spesifik burung, yang tidak dimiliki oleh kelompok Tetrapoda
lainnya. Pada hakikatnya bulu berfungsi sebagai alat untuk terbang, karena
burung merupakan perkembangan filogenetik dari reptil yang tak terbang. Bulu
diduga berasal dari modifikasi sisik-sisik reptil yang menjadi moyang burung.
Selain itu bulu juga berfungsi untuk menjaga suhu tubuh burung agar tetap
tinggi.
Kelas Mamalia: Nama Mamalia berasal dari ciri utama anggota-anggota
(hewan) yang memiliki glandula mammae. Selain itu ciri lainnya adalah memiliki
rambut-rambut, yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari pengaruh panas maupun
dingin. Suhu tubuh mamalia relatif tetap dan keadaan ini disebut homoioterm. Di
dalam kulit mamalia terdapat kelenjar air susu, kelenjar peluh (keringat) dan
kelenjar minyak. Beberapa jenis mamalia mempunyai kelenjar lain misalnya
kelenjar bau dan kelenjar pipi.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan
dari praktikum lapangan ini untuk mengenali ciri-ciri anggota kelas Amphibi,
Reptil, Pisces, Aves, Mamalia yang penting untuk di identifikasi.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Seluruh tubuh Rana
cancrivora terbungkus oleh lapisan integument yang selalu basah dan licin.
Hal ini disebabkan pada integumennya terdapat kelenjar lendir dan ikut berperan
dalam respirasi. Karena itulah kulit Rana
cancrivora selalu basah dan sangat
vaskuler ( banyak mengadung pembuluh darah ) hingga difusi oksigen berlangsung
mudah. Integument pada Rana cancrivora mudah
dikelupas dari tubuhnya hal ini disebabkan antara kulit dan otot dibawahnya
terdapat rongga atau kantung kantung limfe yang berisi cairan tubuhnya. Fertilisasinya secara eksternal,mempunyai
sepasang extremitas berupa kaki untuk berjalan dan berenang ( Anonim:2011)
Sukiya (1989:6-8) menyatakan bahwa Amphibi merupakan hewan
dengan kelembaban kulit yang tinggi, tidak tertutupi oleh rambut dan mampu
hidup di air maupun di darat Pada fase berudu amphibi hidup di perairan dan
bernafas dengan insang. Pada fase ini berudu bergerak menggunakan ekor. Pada
fase dewasa hidup di darat dan bernafas dengan paru-paru. Pada fase dewasa ini
amphibi bergerak dengan kaki. Pada amphiia ada 3 ordo yaitu ordo Apoda,ordo
Caudata dan ordo Anura. Rana cancrivira termasuk
kedalam ordo Anura karena tidak mempunyai ekor atau ekornya mengalami
rudimeter. Kakinya tumbuh dengan baik dan kaki panjang levbih panjang dari pada
kaki depan.
Rana cancrivora mempunyai karakteristik integument
licin,karena mempunyai banyak glandula dan tak bersisik,mempunyai sepasang
extremitas berupa kaki untuk berjalan dan berenang,mempunyayi dua lubang hidung
dan berhubungan dengan covumoris,jantung beruang 3 yaitu terdiri atas 1 arteri
dan 2 ventrikel,bernafas dengan insang pada waktu masih larva,pada saat dewasa
menggunakan pulmo dan integument,dan bersifat poikilotermik artinya temperature
tubuh berubag menurut temperature lingkungannya (Anonim:2011)
Tubuh reptil umumnya tertutupi oleh
sisik-sisik yang beraneka bentuk, terkecuali anggota suku Amphisbaenidae yang
tak bersisik. Sisik-sisik itu dapat berukuran amat halus, seperti halnya
sisik-sisik yang menutupi tubuh cecak, atau pun berukuran besar seperti yang
dapat kita amati pada tempurung kura-kura. Sisik-sisik itu berupa modifikasi
lapisan kulit luar (epidermis) yang mengeras oleh zat tanduk, dan terkadang
dilengkapi dengan pelat-pelat tulang di lapisan bawahnya, yang dikenal sebagai
osteoderm.Beberapa bentuk sisik yang umum pada reptil adalah: sikloid
(cenderung datar membundar), granular (berbingkul-bingkul), dan berlunas
(memiliki gigir memanjang di tengahnya, seperti lunas perahu). Perbedaan bentuk
dan komposisi sisik-sisik ini pada berbagai bagian tubuh reptil biasa digunakan
untuk mengidentifikasi spesies hewan tersebut.Integument pada Reptilia umumnya
juga tidak mengandung kelenjar keringat. Lapisan terluar dari integument yang
menanduk tidak mengandung sel-sel saraf dan pembuluh darah. Bagian ini mati,
dan lama-lama akan mengelupas. Permukaan lapisan epidermal mengalami
keratinisasi. Lapisan ini akan ikut hilang apabila hewan berganti kulit. Pada
Calotes (bunglon) integument mengalami modifikasi warna. Perubahan warna ini
dikarenakan adanya granulea pigment dalam dermis yang terkumpul atau menyebar
karena pengaruh yang bermacam-macam ( Anonim:2011)
Chondrichthyes
atau ikan bertulang rawan adalah ikan berahang, mempunyai sirip berpasangan,
lubang hidung berpasangan, sisik, jantung beruang dua, dan rangka yang terdiri
atas tulang rawan bukan tulang sejati. Mereka dibagi menjadi dua subkelas:
Elasmobranchii (hiu, pari dan skate) and Holocephali (kimera, kadang-kadang
disebut hiu hantu, dan kadang dipisahkan menjadi kelas tersendiri). Rangkanya
bertulang rawan. Notokorda, yang ada pada yang muda, lambat laun digantikan
oleh tulang rawan. Chondrichthyes juga tidak punya rusuk, maka jika mereka
keluar dari air, berat tubuh dari spesies besar dapat menghancurkan organ dalam
mereka sendiri lama sebelum mereka lemas (Anonim, 2011).
Aves
merupakan kelompok vertebrata yang hampir seluruh tubuhnya tertutup oleh bulu.
Tubuh aves dibedakan atas paruh, kepala, leher, badan, sayap, tangkai dan ekor.
Bulu
pada aves dibedakan atas :
a. plumulae.
b.
filoplumae.
Warna
bulu aves terbagi 2 golongan :
a.
Warna bulu yang disebabkan oleh biochrome yang menyerap dan memantulkan cahaya
dengan panjang gelombang tertentu, yaitu bulu dengan warna merah, jingga,
kuning, hitam, kelabu, coklat dan hijau.
b.
Warna bulu yang disebabkan oleh adanya elemen fisik, yaitu bulu dengan warna
putih, biru dan gemerlapan.
Paruh
aves mempunyai ciri-ciri :
-
panjang - lurus - pipih datar
-
pendek - bergigi
-
berkait - berkantung leher
Sayap
aves mempunyai beberapa ciri-ciri :
-
panjang - bulat
-
pendek - runcing
Pada
aves terdapat tarsometatarsus dengan ciri-ciri :
-
scutellata - serata
-
reticulata - boated
Jari
pada aves ada yang rata/ datar dan ada yang terangkat, sedangkan cakarnya ada
yang runcing dan ada yang obtuse. Kaki aves dibedakan 3 tipe yaitu :
a.
Tipe bertengger, terbagi atas :
-
passerine
-
zygodactyla
b.
Tipe berjalan.
c.
Tipe berenang, yaitu palmate dan totipalmata.
Bulu
ekor (rectriches) mempunyai beberapa ciri yaitu :
-
panjang - bulat
-
pendek - rata
-
runcing dan membentuk garpu.
Alat-alat
dalam (organ) pada aves membentuk sistem organ, yaitu :
1.
Sistem cardiovasculare, terdiri atas :
a.
Cor
-
relatif besar - terletak di linea lateralis
-
berbentuk kerucut - beruang 4
b.
Pembuluh darah, terdiri atas :
-
arteri - kapiler - vena
2.
Sistem digestorium, terbagi atas :
a.
Trachus digestivus,
-
rostrum - proventriculus
-
cavum oris - ventriculus
-
pharynx - intestinum tenue
-
esophagus - intestinum erassum
-
ingluvies
b.
Glandula digestonia,
-
glandula salivales
-
hepar (pada collumba livia tidak mempunyai vesica fellea)
-
pancreas
3.
Sistem urogenitale, terbagi atas :
a.
Organa uropoetica
-
ren - kloaka
-
ureter (aves tidak memiliki vesica urinaria)
b.
Organa genitalia
-
organa genitalia jantan yaitu testis
-
organa genitalia betina yaitu ovarium
4.
Sistem respiratorium, terdiri atas :
-
nares - pulmo
-
larynx - syrinx
-
trachea - saccus pneumaticus. ( Anonim:2011)
Kingdom
animalia memiliki beberapa tingkatan untuk membagi hewan-hewan yang terdapat di
muka bumi ini. Tingkatan tertinggi pada kingdom animalia tersebut adalah
mamalia. Pada umumnya , semua jenis mamalia memiliki rambut yang menutupi
tubuhnya. Jumlah rambut tersebut berbeda-beda antara spesies yang satu dengan
yang lain. Ada spesies yang seluruh tubuhnya ditutupi oleh rambut dan ada pula
spesies yang hanya memiliki rambut di tempat-tempat tertentu pada bagian
tubuhnya. Mamalia merupakan hewan yang bersifat homoioterm atau sering disebut
hewan berdarah panas. Hal ini dikarenakan kemampuannya untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan sekitar. Sebutan
mamalia sendiri berasal dari keberadaan glandula ( kelenjar ) mamae pada tubuh
mereka yang berfungsi sebagai penyuplai susu. Seperti yang kita ketahui bahwa
mamalia betina menyusui anaknya dengan memanfaatkan keberadaan kelenjar
tersebut. Walaupun mamalia jantan tidak menyusui anaknya, bukan berarti mereka
tidak memiliki kelenjar mamae. Semua mamalia memiliki kelenjar mamae , tetapi
pada mamalia jantan kelenjar ini tidaklah berfungsi sebagaimana pada mamalia
betina ( Anonim: 2011)
BAB
III
METODOLOGI
3.1 Waktu dan tempat
Adapun waktu dan tempat
dilaksanakannya praktikum lapangan zoologi vertebrata adalah:
Hari / tanggal : Sabtu, 10 Desember 2011
Tempat :
Desa Pakuli Kec. Gumbasa Kab.Sigi ( Kebun Obat)
3.2 Alat dan bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan
selama praktikum berlangsung adalah:
3.2.1
Alat
ü Spoic
ü Alat
bedah
ü Toples
ü Tali
ü Senapan
angin
ü Perangkap
tikus
ü Mistar
ü Meteran
ü Teropong
ü Kamera
ü Thermometer
batang
ü Kawat
behel
ü Parang
ü Senter
3.2.2
Bahan
ü Alkohol
70 %
ü Formalin
ü Jeroan
ayam
ü Ikan
kering
ü Benang
ü Jarum
ü Kertas
label
ü Kapas
ü Kapur
barus
ü Sarung
tangan
3.3
Prosedur kerja
Adapun prosedur kerja yang dilakukan
dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
v Untuk
kelas amphibi
a. Melakukan
pembiusan terhadap Rana sp dan Bufo sp
b. Setelah
dibius katak tersebut diletakkan dipapan bedah
c. Sebelum
dibedah katak tersebut diukur panjang tubuhnya secara keseluruhan, lebar
tubuhnya, panjang kaki, panjang badan standar, panjang kepala, dan digity
tangan.
d. Kemudian
membedah katak tersebut, mengeluarkan bagian dalam dari katak tersebut dan
dibersihkan.
e. Setelah
dibersihkan menggunakan kapas yang telah diberi alkohol, bagian dalam katak
tersebut ditaburi dengan kapur barus, kemudian diisi dengan kapas yang telah
diberi kapur barus juga.
f. Setelah
itu menjahit bagian yang telah dibedah tadi
g. Menyuntikkan
formalin kedalam tubuh katak yang telah dijahit tadi.
h. Pada
Bufo sp langkah pada bagian b sampai
dengan g di ulangi.
v Untuk
kelas reptil
a. Melakukan
pembedahan terhadap Mabouya sp dan
Gekko-gekko
b. Setelah
dibius kadal tersebut diletakkan diatas papan bedah
c. Sebelum
dibedah kadal tersebut diukur bagian-bagian tubuhnya
d. Kemudian
membedah kadal tersebut dan mengeluarkan bagian dalam dari kadal tersebut dan dibersihkan
e. Setelah
dibersihkan dengan menggunakan kapas yang telah diberi alkohol bagian dalam
dari kadal tersebut ditaburi dengan kapur barus kemudian diisi dengan kapas
yang telah diberi kapur barus juga
f. Setelah
itu menjahit bagian yang telah dibedah tadi
g. Menyuntikkan
formalin kedalam tubuh kadal tersebut.
h. Langkah
b-g diulangi pada pembedahan untuk tokek
( gekko-gekko)
v Untuk
kelas pisces
a. Melakukan
pembedahan terhadap Cyprinus carpio
dan
Tilapia
nilatica
b. ikan
tersebut diletakkan diatas papan bedah
c. Sebelum
dibedah ikan tersebut diukur
bagian-bagian tubuhnya
d. Kemudian
membedah ikan tersebut dan mengeluarkan bagian dalam dari ikan tersebut dan dibersihkan
e. Setelah
dibersihkan dengan menggunakan kapas yang telah diberi alkohol bagian dalam dari
ikan tersebut ditaburi dengan kapur
barus kemudian diisi dengan kapas yang telah diberi kapur barus juga
f. Setelah
itu menjahit bagian yang telah dibedah tadi
g. Menyuntikkan
formalin kedalam tubuh ikan tersebut.
h. Langkah
b-g diulangi pada pembedahan untuk ikan nila
(Tilapia nilatica)
v Untuk
kelas Aves.
a. Melakukan
pembedahan terhadap burung pipit
( Lonchura leocogastrosdes)
b. Burung
tersebut kemudian dibius
c. Burung
tersebut diletakkan diatas papan bedah
d. Kemudian
membedah burung tersebut dan mengeluarkan bagian dalam perut burung dan
kemudian dibersihkan
e. Setelah
dibersihkan dengan kapas yang telah diberi alkohol kemudian di isi dengan kapas
yang telah ditaburi dengan kapur barus
f. Setelah
itu menjahit bagian yang telah dibedah tersebut
g. Menyuntikkan
formalin kedalam tubuh burung tersebut.
v Untuk
mamalia
a. Melakukan
pembedahan terhadap tikus ( Rattus raktus)
b. Tikus
tersebut diletakkan diatas papan bedah
c. Kemudian
mengeluarkan bagian dalam perut tikus dan kemudian dibersihkan
d. Setelah
dibersihkan dengan kapas yang telah diberi alkohol kemudian diisi dengan kapas
yang telah diteburi dengan kapur barus
e. Setelah
itu menjahit bagian yang telah dibedah tersebut
f. Meyuntikkan
formalin kedalam tubuh tikus tersebut
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.I
Hasil
Adapun hasil pengamatan
yang diperoleh dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
Ø Untuk
kelas Amphibi
ü Ukuran
tubuh Rana cancifora
a. Panjang
tubuh seluruhnya : 15 cm
b. Lebar
tubuh : 3 cm
c. Panjang
kaki ; 9 cm
d. Panjang
badan standar : 4 cm
e. Panjang
kepala : 2 cm
f. Digity
tangan : 4 buah
ü Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Phylum :
Chordata
Sub phylum : Vertebrata
Class :
Amphibi
Ordo :
Anura
Family :
Ranidae
Genus :
Rana
Spesies :
Rana Cancifora
ü Deskripsi
Rana cancifora
Rana
cancifora memiliki kulit yang halus, lembab dengan kaki
belakang yang panjang serta bertubuh pendek, gempal atau kurus, perpunggung
agak bengkok berkaki empat tak berekor.
ü Ukuran
tubuh Bufo sp
a. Panjang
tubuh seluruhnya: 17 cm
b. Lebar
tubuh : 5 cm
c. Panjang
kaki : 10 cm
d. Panjang
tubuh standar : 6 cm
e. Panjang
kepala : 3 cm
f. Digity
tangan : 4 buah
ü Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Sub phylum : Verterbrata
Class : Amphibia
Ordo : Anura
Family :Bufonidae
Genus :Bufo
Spesies : Bufo sp
ü Deskripsi
Bufo sp
Bufo
sp
memiliki kulit yang kasar, berbintil-bintil sampai berbingkul-bingkul, kerap
kali kering, dan kaki belakangnya pendek saja dan ukuran tubuhnya lebih besar
dibandingkan dengan ukuran tubuh Rana
cancifora.
Ø Kelas
reptilia
ü Ukuran
bagian tubuh Mabouya multifascilata
a. Panjang
tubuh seluuhnya: 25 cm
b. Panjang
kepala : 2,5 cm
c. Panjang
tubuh standar : 14 cm
d. Lebar
badan : 1,2 cm
e. Diameter
mata : 0,2 cm
f. Ekor
: 12 cm
g. Tungkai
depan : 5
pasang jari
h. Tungkai
belakang : 5 pasang jari
i.
Panjang lidah : 2
cm
ü Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Sub phylum : Vertebrata
Class : Reptilia
Ordo : Squamata
Family : Sanadae
Genus : Mabouya
Spesies : Mabouya
Multifascilata
ü Deskripsi
Reptilia merupakan
kelompok hewan vertebrata yang hidupnya merayap atau melata. Didalam habitatnya
reptil juga tergolong kedalam hewan yang berdarah dingin yang suhu tubuhnya
dipengaruhi oleh suhu lingkungannya. Reptilia merupakan hewan darat pertama
yang sepanjang hidupnya bernafas dengan paru-paru. Ciri umum dari kelas ini
yang membedakan dengan kelas lain adalah seluruh tubuhnya tertutup oleh kulit
kering atau sisik. Kulit ini menutupi seluruh permukaan tubuhnya dan pada
beberapa anggota ordo/ sub ordo terutama ular mengalami pergantian kulit.
Adapun pengamatan yang
kami lakukan, kami mengamati kadal
(
Mabouya fasciliata) yang merupakan ordo squamata. Kadal
memiliki kulit yang dibungkus oleh zat tanduk/ kulit kering yang menanduk
biasanya sisik. Kadal memiliki alat gerak yang masing-masing terdiri dari 5
jari dengan kuku-kuku yang cocok untuk lari, mencengkram, dan naik pohon.
ü Ukuran
tubuh Gekko gecko
a. Panjang
badan seluruhnya : 25,5 cm
b. Panjang
ekor : 11 cm
c. Panjang
badan : 10,5 cm
d. Panjang
kepala : 4 cm
e. Panjang
tangan depan : 4 cm
f. Panjang
tangan belakang : 5,5 cm
ü Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Sub phylum : Vertebrata
Class :
Reptilia
Ordo : Squamata
Family : Gekkonidae
Genus : Gekko gecko
ü Deskripsi
Gekko
gekco memiliki 2 pasang kaki depan dan belakang dengan
digity 5 buah, memiliki 3 warna, warna dasar kulitnya adalah abu-abu dan
memiliki corak warna orange dan putih. Struktu tubuhnya kasar dan berbintik.
Pada bagian pinggir kepala dekat leher memiliki lubang yang berfungsi sebagai
penangkap suara.
Ø Untuk
kelas mamalia
ü Ukuran
tubuh Rattus raktus
Panjang badan
keseluruhan: 32, 5 cm
Panjang ekor : 18,5 cm
Panjang kepala : 4 cm
Panjang telinga :
1 ½ cm
Panjang kaki : 7 cm
Panjang badan standar : 20 cm
ü Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Sub phylum ; Vertebrata
Class : Mamalia
Ordo : Rodentia
Family : Moridae
Genus : Rattus
Spesies : Rattus
raktus
ü Deskripsi
Pada Rattus raktus kepala, badan, dan ekor
terlihat jelas, tubuhnya tertutup rambut, memiliki sepasang daun telinga, mata,
bibir kecil dan lentur. Jari-jari tangan dan kaki masing-masing 5 buah,
memiliki gigi dan taring. Disekitar hidung / moncong terdapat misue. Tubuhnya terdiri
atas sepasang caput, cerviks, tryntus, dan caudal. Warna tubuhnya dari bagina
dorsal sampai ventral berwarna hitam keabu-abuan, ekor berwarna coklat.
ü Keterangan
gambar
a. Mata
b. Hidung
c. Mata
d. Tanduk
e. Telinga
f. Perut
g. Alat
kelamin
h. Kaki
i.
Ekor
j.
Dubur
k. Leher
ü Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Sub phylum : Vertebrta
Class : Mamalia
Ordo : Artiodactyla
Family : Bovidae
Genus : Bos
Spesies : Bos taurus
ü Deskripsi
Bos taurus ( sapi)
Sapi ( Bos taurus) merupakan salah satu
contoh hewan mamalia yang berkembang biak dengan melahirrkan serta menyusui
anaknya. Bangsa sapi merupakan sekumpulan ternak yang memiliki karakteristik
tertentu yang sama. Atas dasar karakteristik tersebut, maka dapat dibedakan dari
ternak lainnya, meskipun dalam spesies yang sama. Bangsa sapi sangat banyak
dijadikan ternak sebagai penghasil susu.
Ø Untuk
kelas Aves
ü Keterangan
gambar
a. paruh
b. mata
c. sayap
d. digity
e. ekor
f. femur
ü Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Sub phylum : Vertebrata
Class : Aves
Ordo : Passeroformes
Family : Estrildidae
Genus : Lonchura
Spesies :
Lonchura leocogastrodes
ü Deskripsi
burung pipit ( Lonchura leocogastrosdes)
Ukuran burung ini
kecil, dari paruh sampai ujung ekor sekitar 10 cm. Warna dominan coklat tua
dipunggung. Dada dan perut coklat kekuningan agak kotor, iris mata coklat,
paruh bagian atas kehitaman, paruh bagian bawah keabu-abuan, dan kaki berwarna
keabu-abuan. Bentuk kaki tipe bertengger, bentuk sayap, meruncing dan ekor
pendek.
ü Keterangan
gambar
a. Paruh
b. Jengger
c. Sayap
d. Femur
e. Ekor
f. Digity
g. Mata
ü Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Class : Aves
Ordo : Galliformes
Family : Phasianidae
Genus : Gallus
Spesies : Gallus
domestica
ü Deskripsi
ayam ( Gallus domesticus)
Ayam memiliki paru
pendek, jengger berwarna merah, sayap membulat, tipe kaki bertengger, ekor
pendek, bulu berwarna kecoklatan.
Ø Untuk
kelas pisces
ü Ukuran
tubuh ikan mas ( Cyprinus carpio)
a. Panjang
tubuh seluruhnya: 22 cm
b. Panjang
tubuh standar : 18 cm
c. Panjang
kepala : 6 cm
d. Tinggi
badan : 8 cm
e. Diameter
mata : 1 cm
f. Gurat
sisi : 12,5 cm
g. Tutup
insang : 4,3 cm
h. Sirip
dorsal belakang : 12
i.
Sirip dorsal depan
: 5
j.
Sirip dada : 14 pasang
k. Sirip
perut :
9 pasang
l.
Sirip anal : 6
m. Sirip
ekor : 20
n. Bentuk
sirip ekor :
homocercal
o. Bentuk
sisik : sikloid
ü Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Class : Actinopterugi
Ordo : Cypriniformer
Family : Cyprinidae
Genus : Cyprinus
Spesies : Cyprinus carpio
ü Deskripsi
Secara morfologi, jenis
ikan mas ini memiliki ciri-ciri dengan tubuhnya yang terbagi atas kepala,
badan, dan ekor. Pada bagian kepala terdapat cekung hidung, mata, celah mulut
dan tutup insang. Dibagian ekor terdapat sirip ekor. Sedangkan untuk bagian
badan terdapat sisik yang merupakan kerangka luar, gurat sisi yang berfungsi
untuk mengetahui perubahan tekanan air, dan sirip yang terdiri dari sirip dada,
sirip perut, dan sirip punggung, sirip ekor dan sirip dorsal depan serta sirip
dorsal belakang.
Bentuk sirip ekor ikan mas ini
yaitu homocercal bahwa apabila ruas tulang belakang agak membengkok kebagian
dorsal tetapi spina neuralis mengecil sedangkan spina haemalis memanjang.
Sedangkan bentuk sisiknya yaitu sikloid yaitu berbentuk bulat. Selain itu juga memiliki
gelembung udara yang berfungsi untuk melayang dalam air.
ü Ukuran
tubuh ikan nila ( Tilapia nulicata)
a. Panjang
tubuh seluruhnya : 15,5 cm
b. Panjang
tubuh standar : 12,5 cm
c. Panjang
kepala : 4 cm
d. Tinggi
badan : 5,5 cm
e. Diameter
mata : 0,8 cm
f. Gurat
sisi : 8 cm
g. Tutup
insang : 3 cm
h. Sirip
dorsal : 24
i.
Sirip dada : 8 pasang
j.
Sirip perut : 6 pasang
k. Sirip
anal : 11
l.
Sirip ekor : 14
m. Bentuk
sirip ekor ; protocercal
n. Jenis
sisik : sikloid
ü Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Sub phylum : Vertebrata
Class : Actinopterugii
Ordo : Perciformes
Family : Cichlidae
Genus : Tilapia
Spesies : Tilapia nulicata
ü Deskripsi
Secara morfologi jenis ikan nila
ini memiliki tipe sirip ekor yaitu protocercal dan tipe sisik sikloid yang
berbentuk bulat. Memiliki waran yang lebih mencolok yaitu berwarna merah
keputih-putihan dan dengan ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan ikan
mas.
4.2 Pembahasan
Hewan
vertebrata yaitu hewan yang bertulang belakang atau punggung. Memiliki struktur
tubuh yang jauh lebih sempurna dibandingkan dengan hewan Invertebrata. Hewan
vertebrata memiliki tali yang merupakan susunan tempat terkumpulnya sel-sel
saraf dan memiliki perpanjangan kumpulan saraf dari otak. Tali ini tidak di
memiliki oleh yang tidak bertulang punggung. Dalam memenuhi kebutuhannya, hewan
vertebrata telah memiliki system kerja sempurna peredaran darah berpusat organ
jantung dengan pembuluh-pembuluh menjadi salurannya. Ciri-ciri tubuh hewan yang
bertulang belakang: Mempunyai tulang yang terentang dari balakang kepala sampai
bagian ekor.Mempunyai otak yang dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak.Tubuh
berbentuk simetris bilateral.mempunyai kepala, leher, badan dan ekor walaupun
ekor dan leher tidak mutlak ada contohnya pada katak. Ciri alat tubuh hewan
yang bertulang belakang sebagai berikut: Mempunyai kelenjar bundar, endoksin
yang menghasilkan hormon untuk pengendalian. Pertumbuhan dan proses fisiologis
atau faal tubuhSusunan saraf terdiri atas otak dan sumsum tulang
belakangBersuhu tubuh panas dan tetap (homoiternal) dan bersuhu tubuh dingin sesuai
dengan kondisi lingkungan (poikiloternal)Sistem pernapasan/terpirasi dengan
paru-paru (pulmonosum) kulit dan insang operculumAlat pencernaan memanjang
mulai dari mulut sampai ke anus yang terletak di sebelah vertran (depan) dan
tulang belakangKulit terdiri atas epidermis (bagian luar) dan endodermis
(bagian dalam)Alat reproduksi berpasangan kecuali pada burung, kedua kelenjar
kelamin berupa ovalium dan testis menghasilkan sel tubuh dan sel sperma 1.
Hewan bertulang belakang (vertebrata) ini terdiri atas kelas yaitu: Kelas
Pisces (Ikan)Kelas Amphibi (Latin amphi = dua, bia = hidup)Kelas Reftilia
(Bahasa latin repare = merangkak/merayap)Kelas Aves (Burung)Kelas mamalia
(Bahasa latin mamae artinya kelenjar buah dada, mamalia artinya hewan menyusui)
Ø Untuk
kelas Amphibi
Dari
hasil praktikum yang pertama tentang zoology vertebrata dengan kelas Amphibia.
Amphibia berasal dari kata amphi artinya rangkap dan bios artinya kehidupan,
karena Amphibia ialah hewan yag hidup dengan dua bentuk kehidupan, mula-mula di
dalam air tawar kemudian di darat. Dan dapat kami jelaskan dari hasil
pengamatan yang telah kami lakukan dengan spesies Katak (Rana sp) dan Kodok (Bufo sp).
Yang
pertama kami mengamati Katak (Rana sp) adalah satu anggota dari class
Amphibia. Secara morfologi Kulitnya selalu basah apabila hewan berada di luar
air. Kulit dilengkapi dengan
kelenjar-kelenjar yang menghasilkan lendir untuk mempertahankan keadaan agar
selalu basah. Setiap kelenjar berbentuk piala, terdapat tepat di bawah
epidermis dan salurannya melelui epidermis bermuara di permukaan kulit. Kaki
katak terdiri atas sepasang kaki depan dan sepasang kaki belakang. Kaki depan
terdiri atas lengan atas (brancium), lengan bawah (antebrancium), tangan
(manus), dan jari-jari (digiti). Pada kaki belakang terdiri atas paha (femur),
betis (crus), kaki (pes) dan jari-jari (digiti). Jumlah jari katak tungkai
depan empat jari dan tungkai belakang lima jari. Pada tungkai belakang
memanjang yang berpotensi untuk melompat.
Kulit katak sangat penting dalam respirasi dan proteksi. Kulit yang
tipis fleksibel membagi bagian luar badan untuk melindungi organisme terhadap
penyakit, berfungsi dalam pernapasan, penyerapan air, sebab katak tidak pernah
minum. Di lengkapi dengan kelenjar mukosa yang menyebabkan kulit terjaga
kelembabannya, mukus memberikan minyak pelumas bagi tubuh. Sebagian besar
memiliki kelenjar granular dan kelenjar mukus. Keduanya mirip, akan tetapi
hasil produksinya berbeda. Kelanjar granular memproduksi zat abnoxious atau
racun untuk melindungi diri dari musuh. Keduanya dikelompokkan sebagai kelenjar
alveolar (kelenjar yang tidak mempunyai saluran pengeluaran, tetapi produknya
di keluarkan lewat dinding selnya sendiri secara alami. Kelenjar racun dapat
menimbukan iritasi pada kulit). Kulit katak juga berfungsi dalam pertukaran
gas. Dengan
hasil pengukuran pada morfologi Rana sp:
Panjang
tubuh seluruhnya: 15 cm
Lebar
tubuh : 3 cm
Panjang
kaki ; 9 cm
Panjang
badan standar : 4 cm
Panjang
kepala : 2 cm
Digity
tangan : 4 buah
Setelah
dilakukan pembedahan terlihat adanya sepasang paru-paru berupa kantung elastis
yang tipis. Mekanisme pernapasan paru-paru terdiri dari inspirasi dan
ekspirasi. Keduanya dengan mulut tertutup. Katak memiliki tulang-tulang rusuk
dan rongga badan. Mekanisme pernapasannya diatur oleh otot-otot tulang bawah
dan perut yang saling berhubungan satu sama lain. Paru-paru divertilasi dengan
pompatekan. Kelenjar paru-paru itulah terutama penyebab udara keluar. Sebagian
besar CO2 dikeluarkan melalui kulit karena laju vertilasi paru-paru tidak cukup
untuk membawa keluar.
Sistem
pencernaan pada katak (Rana sp) terdiri dari mulut, kerongkongan, dari
kerongkongan akan masuk ke lambung, usus halus, usus besar, dan sisa maanan
akan dibuang melalui kloaka setelah diserap oleh tubuh. Sistem pernapasan pada
katak tersusun atas celah glotis laring, percabangan paru-paru (bronchus),
gelembung paru-paru (alveoli) dan paru-paru. Sistem pencernaan pada katak meliputi
bagian saluran pencernaan dan kelenjar penceranaan. Saluran pencernaan katak
secara berturut-turut adalah rongga mulut, faring, kerongkongan, Lambung
berwarna keputih-putihan yang terletak di sebelah kiri perut katak. Hal bahwa
di dalam lambung, makanan masih kenyal kemudian diteruskan ke usus., usus 12
jari, usus halus, usus besar, dan kloaka. Kelenjar penceranaan katak meliputi
hati, kantung empedu, dan pancreas. Sistem pencernaan dimulai dari mulut yang
memiliki gigi sejati. Lidah katak dapat digunakan untuk menangkap makanan atau
mangsa seperti serangga. Saluran pencernaan mulai dari esophagus yang sagat
pendek, terdiri dari konstruksi yang kecil-kecil, tepinya bersilia dan sebagai
alat cerna yaitu sel-sel secretoris, kemudian ke usus 12 jari dan usus halus
yang berkelok-kelok dan selanjutnya ke usus besar yang lebar. Setelah ke usus
besar langsung menuju ke kloaka, yaitu tempat lubang pelepasan.
Yang
kedua kami mengamati kodok (Bufo sp),
secara morfologi Kepala kodok dan badan lebar bersatu, ada dua pasang kaki atau
anggota, tak ada leher dan ekor. Bagian dalam ditutupi dengat kulit basah halus
lunak. Kepala mempunyai mulut yang lebar untuk mengambil makanan, 2 lubang
hidung/ nares externa yang kecil dekat ujung hidung yang berfungsi dalam pernapasan,
2 mata yang besar spherikdengan diameter 1 cm, dibelakangnya 2 lubang pipih
tertutup oleh membrane tympani yang berfungsi sebagai telinga untuk menerima
gelombang suara. Tiap mata mempunyai kelopak mata atas dan bawah, serta di
dalamnya mempunyai selaput mata bening membrane nictitans untuk menutupi mata
apabila berada di dalam air. Di bagian ujung belakang badan dijumpai anus,
lubang kecil untuk membuang sisa-sisa makanan yang tak dicerna, urine dan
sel-sel kelamin/ telur atau sperma dari alat reproduksi. Kaki kodok terdiri
atas sepasang kaki depan dan sepasang kaki belakang. Kaki depan terdiri atas
lengan atas (brancium), lengan bawah (antebrancium), tangan (manus), dan
jari-jari (digiti). Pada kaki belakang terdiri atas paha (femur), betis (crus),
kaki (pes) dan jari-jari (digiti).
Kulitnya
sangat penting dalam respirasi dan proteksi. Kulit yang tipis fleksibel membagi
bagian luar badan untuk melindungi organisme terhadap penyakit, berfungsi dalam
pernapasan, penyerapan air, sebab katak tidak pernah minum. Di lengkapi dengan
kelenjar mukosa yang menyebabkan kulit terjaga kelembabannya, bagi spesies yang
hidup di air, mukus memberikan minyak pelumas bagi tubuh. Sebagian besar
memiliki kelenjar granular dan kelenjar mukus. Keduanya mirip, akan tetapi hasil
produksinya berbeda. Kelanjar granular memproduksi zat abnoxious atau racun
untuk melindungi diri dari musuh. Keduanya dikelompokkan sebagai kelenjar
alveolar (kelenjar yang tidak mempunyai saluran pengeluaran, tetapi produknya
di keluarkan lewat dinding selnya sendiri secara alami). Kelenjar racundapat
menimbukan iritasi pada kulit. kodok adalah bilateral simetris, dengan bagian
sisi kiri dan kanan equal. Bagian tengah disebut medial, samping/lateral, badan
muka depan adalah ujung anterior, bagian belakang disebutujung posterior,
bagian punggung atau dorsal, sedang bagian muka ventral. Bagian badan terdiri
atas kepala/ caput, kerongkongan/ cervik, dada/ thorax atau pectoral, perut
atau abdomen, pantat pelvis serta bagian kaudal.
Struktur
dan fungsi kodok ialah Pada kepala terdapat :rims oris yang lebar untuk
masuknya makanan, nares externs mempunyai peranan dalam pernafasan, sepasang
arganon visus (mata) yang bulat. Di belakang mata terdapat membrane tympani
untuk menerima getaran suara. Pada akhir tubuh terdapat anus yang berfungsi
sebagai pintu pelepas faeces, urine dan sel kelamin.Extremitas muka yang berupa
kaki atau tangan berukuran pendek, terdiri atas : brachium (lengan atas) yang
berupa humerus, antibracium (lengan bawah) yang berupa radioulna, carpus
(pergelangan tangan), menus (telapak tangan) yang terdiri atas metacarpus dan
phalangus (jari – jari); pada telapak tangan terdapat palm, di bawah jari pada
hewan jantan terdapat penebalan terutama pada musim kawin.
Extremitas
belakang yang berupa kaki belakang terdiri atas femur (paha), crus (bagian kaki
bawah) yang terdiri atas tibia dan fibula, tarsus (pergelangan kaki), pes
(telapak kaki) yang terdiri atas meta tarsus dan phalangus (jari – jari).
Lingula (lidah) yang pipih berpangkal pada dasar di sebelah anterior mulut.
Pada permukaannya terdapat kuncup perasa dan papil, dilapisi oleh lendir, dapat
dijulurkan dari belakang ke muka untuk menangkap mangsa. Pada maxillae sebelah
luar terdapat denta maxillaris (gigi maxillaris), sedang pada atap cavum oris
terdapt denta vomerin terdapat dua lubang nares interns yang berhubungan dengan
narens externs.
Dengan
hasil pengukuran pada morfologi Bufo
sp
Panjang
tubuh seluruhnya: 17 cm
Lebar
tubuh : 5 cm
Panjang
kaki : 10 cm
Panjang
tubuh standar : 6 cm
Panjang
kepala : 3 cm
Digity
tangan : 4 buah
Pada
kodok, oksigen berdifusi melalui kulit, dan paru-paru. Kecuali pada fase berudu
bernapas dengan insang karena hidupnya di air. Selaput rongga mulut dapat
berfungsi sebagai alat pernapasan karena tipis dan banyak terdapat kapiler yang
bermuara di tempat itu. Pada saat terjadi gerakan rongga mulut dan faring,
Iubang hidung terbuka dan glotis tertutup sehingga udara berada di rongga mulut
dan berdifusi masuk melalui selaput rongga mulut yang tipis. Selain bernapas
dengan selaput rongga mulut, katak bernapas pula dengan kulit, ini dimungkinkan
karna kulitnya selalu dalam keadaan basah dan mengandung banyak kapiler
sehingga gas pernapasan mudah berdifusi.
Ø Untuk
kelas pisces
Berdasarkan
hasil pengamatan yang dilakukan pada ikan mas (Cyprinus carpio) jenis ikan mas ini memiliki ciri-ciri dengan
tubuhnya yang terbagi atas kepala, badan, dan ekor. Pada bagian kepala terdapat
cekung hidung, mata, celah mulut dan tutup insang. Dibagian ekor terdapat sirip
ekor. Sedangkan untuk bagian badan terdapat sisik yang merupakan kerangka luar,
gurat sisi yang berfungsi untuk mengetahui perubahan tekanan air, dan sirip
yang terdiri dari sirip dada, sirip perut, dan sirip punggung, sirip ekor dan
sirip dorsal depan serta sirip dorsal belakang.
Bentuk
sirip ekor ikan mas ini yaitu homocercal bahwa apabila ruas tulang belakang
agak membengkok kebagian dorsal tetapi spina neuralis mengecil sedangkan spina
haemalis memanjang. Sedangkan bentuk sisiknya yaitu sikloid yaitu berbentuk
bulat. Selain itu juga memiliki gelembung udara yang berfungsi untuk melayang
dalam air.
Karakter
yang dihitung dan di identifikasi adalah panjang tubuh seluruhnya: 22 cm,Panjang
tubuh standar : 18 cm,Panjang kepala : 6 cm, Tinggi badan : 8 cm,Diameter mata : 1 cm, Gurat sisi :
12,5 cm,Tutup insang: 4,3 cm, Sirip dorsal belakang: 12, Sirip dorsal depan : 5,
Sirip dada : 14 pasang, Sirip perut : 9 pasang, Sirip anal : 6, Sirip ekor : 20, Bentuk sirip ekor : homocercal, Bentuk
sisik : sikloid
Pada
pengamatan untuk ikan nila adalah : ikan nila ini memiliki tipe sirip ekor
yaitu protocercal dan tipe sisik sikloid yang berbentuk bulat. Memiliki waran
yang lebih mencolok yaitu berwarna merah keputih-putihan dan dengan ukuran yang
lebih kecil dibandingkan dengan ikan mas. Bentuk sirip ekor pada ikan nila ini
adalah protocercal maksudnya adalah akhir columna vertebralis sampi ujung ekor
dan ekor berujung tumpul.
Karakteristik
yang diukur pada pengamatan ikan nila ini adalah sebagai berikut:
Panjang tubuh
seluruhnya : 15,5 cm
Panjang tubuh standar
: 12,5 cm
Panjang kepala
: 4 cm
Tinggi badan : 5,5 cm
Diameter mata : 0,8 cm
Gurat sisi : 8 cm
Tutup insang : 3 cm
Sirip dorsal : 24
Sirip dada : 8 pasang
Sirip perut : 6 pasang
Sirip anal :
11
Sirip ekor : 14
Bentuk sirip ekor
; protocercal
Jenis sisik : sikloid
Ø Untuk
kelas Reptilia
Hasil
pengamatan untuk Mabouya multifasciata
memiliki tubuh yang bersisik mengkilat. Kepala yang lebih kecil dibandingkan
dengan badannya. Kadal bisa hidup di pepohonandan ada pula yang di gurun pasir.
Makanan kadal adalah serangga, binatang kecil,dan kadang-kadang telur dan
buah-buahan. Kadal yang paling kecil disebut cicak.Panjangnya hanya beberapa
sentimerter. Kadal terbesar adalah komodo. Hal inisesuai dengan pendapat
Kimball (1999) bahwa. Bagian tubuh Mabouya
multifasciata terdiri atas caput, cerviks, trunchus, dan caudal. Mabouya multifasciata umumnya bertubuh
langsing. Tubuhnya diluputi dengansisik dari zat tanduk dan bentuk dari
sisiknya adalah hexagonal, matanya berpalpebra yang dapat digerakkan dan
memiliki lensa crystalline. Pada bagiandigity, bagian terkecil adalah pada
bagian lengan disebut pollux dan pada bagian kaki disebut hollux, memiliki dua
pasang anggota badan bersifat pentadactil.
Kadal
( Mabouya fasciliata) yang merupakan
ordo squamata. Kadal memiliki kulit yang dibungkus oleh zat tanduk/ kulit
kering yang menanduk biasanya sisik. Kadal memiliki alat gerak yang
masing-masing terdiri dari 5 jari dengan kuku-kuku yang cocok untuk lari,
mencengkram, dan naik pohon.
Hasil pengamatan untuk tokek (Gekko gekco) adalah tokek memiliki 2 pasang kaki depan dan belakang
dengan digity 5 buah, memiliki 3 warna, warna dasar kulitnya adalah abu-abu dan
memiliki corak warna orange dan putih. Struktu tubuhnya kasar dan berbintik.
Pada bagian pinggir kepala dekat leher memiliki lubang yang berfungsi sebagai
penangkap suara.
Ø Untuk
kelas mamalia
Pada
pengamatan untuk Rattus raktus didapatkan bahwa tikus ini memiliki kepala, badan, dan ekor yang terlihat jelas,
tubuhnya tertutup rambut, memiliki sepasang daun telinga, mata, bibir kecil dan
lentur. Jari-jari tangan dan kaki masing-masing 5 buah, memiliki gigi dan
taring. Disekitar hidung / moncong terdapat misue. Tubuhnya terdiri atas
sepasang caput, cerviks, tryntus, dan caudal. Warna tubuhnya dari bagina dorsal
sampai ventral berwarna hitam keabu-abuan, ekor berwarna coklat.
Pada
pengamatan yang kedua yaitu Sapi ( Bos
taurus),pada pengamatan ini sapi diamati langsung. Sapi ( Bos taurus) merupakan salah satu contoh hewan mamalia
yang berkembang biak dengan melahirrkan serta menyusui anaknya. Bangsa sapi
merupakan sekumpulan ternak yang memiliki karakteristik tertentu yang sama.
Atas dasar karakteristik tersebut, maka dapat dibedakan dari ternak lainnya,
meskipun dalam spesies yang sama. Bangsa sapi sangat banyak dijadikan ternak
sebagai penghasil susu.
Ø Untuk
kelas Aves
Dari praktikum yang telah dilakukan sesuai dengan
hasil praktikum, bahwa Lonchura spdisebut juga dengan burung pipit yang
merupakan nama umum bagi sekelompok burung kecil pemakan biji-bijian yang
menyebar di wilayah tropis Dunia Lama dan Australasia. Burung-burung ini
sekarang dimasukkan ke dalam suku Estrildidae, meski ada juga yang menganggap
kelompok ini adalah anak-suku (Estrildinae), bagian dari suku Passeridae yang
lebih luas. Sebelumnya, kelompok burung ini ditempatkan dalam suku
manyar-manyaran, Ploceidae
Jenis-jenis pipit (termasuk bondol
dan gelatik) senang berkelompok, dan sering terlihat bergerak dan mencari
makanan dalam gerombolan yang cukup besar. Burung-burung ini memiliki perawakan
dan kebiasaan yang serupa, namun warna-warni bulunya cukup bervariasi.
Kebanyakan burung pipit tidak tahan dengan iklim dingin dan memerlukan habitat
hangat seperti di wilayah tropika. Namun ada pula sebagian kecil jenis yang
beradaptasi dengan lingkungan dingin di Australia selatan. Pipit bertelur 4-10
butir, putih, yang disimpan dalam sarangnya yang berupa bola-bola rumput .
Burung yang berukuran kecil, dari paruh hingga ujung
ekor sekitar 11 cm. Burung dewasa berwarna coklat kemerahan di leher dan sisi
atas tubuhnya, dengan coretan-coretan agak samar berwarna muda. Sisi bawah
putih, dengan lukisan serupa sisik berwarna coklat pada dada dan sisi tubuh.
Perut bagian bawah sampai pantat putih. Burung muda dengan dada dan perut
kuning tua sampai agak coklat kotor. Jantan tidak berbeda dengan betina dalam penampakannya.
Iris mata coklat gelap; paruh khas pipit berwarna abu-abu kebiruan; kaki hitam
keabu-abuan.
Tubuh ayam dapat dibedakan atas :
1. Caput (kepala).
Pada
caput terdapat alat-alat berikut :
•Rostrum
(paruh), terbentuk dari maxilla pada ruang atas dan mandibula pada ruang bawah.
Bagian dalam paruh dilapisi oleh lapisan yang disebut cera, sedangkan sebelah
luar dilapisi oleh pembungkus selaput zat tanduk.
•Nares
(lubang hidung), terdapat dibagian lateral dari paruh bagian atas, nares
interna pada sebelah dalam dan nares eksterna pada sebeleh luar.
•Cera,
merupakan suatu tonjolan kulit yang lemah dan terdapat pada rostum bagian atas.
•Organon
visus (alat penglihat), pada ayam relatif besar dan terletak sebelah lateral
pada kepala dengan kelopak mata yang berbulu. Iris berwarna kuning atau jingga
kemerah-merahan, sedangkan pupil jika dibandingkan dengan besarnya mata relatif
besar. Pada sudut medila mata terdapat membrana nictitans yang dapat ditarik
untuk menutupi mata.
•Porus
acusticus externus (lubang telinga luar), terletak di sebeleh dorso-caudal
mata, sedangkan membrana tymphani yang terdapat disebelah dalamnya untuk menangkap getaran
suara.
2. Cervix (leher).
Pada
ayam, leher ini biasanya panjang.
3. Truncus (badan).
Truncus
pada ayam dibungkus oleh kulit yang seolah-olah tak melekat pada otot. Dari
kulit akan muncul bulu dari hasil pertumbuhan epidermis menjadi bentuk ringan,
fleksibel dan berguna sebagai pembungkus tubuh yang sangat resisten.
Pada
uropygium berpangkal bulu-bulu ekor, sedangkan pada facies dorsalis uropygium
ada papilla yang mempunyai lubang sebagai muara kelenjar minyak, minyak ini
berguna untuk meminyaki bulu-bulunya dan kelenjar minyak disebut glandula
uropyglalis.
4. Caudal (ekor).
Ayam
mempunyai bulu-bulu ekor yang berpangkal di uropygium.
5. Extremitas / membran liberi.
•Extremitas
anterior.
Berupa
ala (sayap) yang skeletonnya terdiri atas humerus (lengan atas), radius (tulang
pengumpil), ulna (tulang hasta) dan ossa carpalia (tulang pergelangan tangan).
Pada aves tinggal 2 buah, yaitu os scaphoideum yang menempel pada radius dan os
cunieforme menempel pada ulna.
Persatuan
antara ossa carpalia (tulang pergelangan tangan) dengan ossa metacarpalia
(tulang telapak tangan) sebagai tempat melekatnya digiti yang ada 3 yaitu jari
I, II, III yang nomor-nomornya sesuai dengan banyaknya ruas jari (phalanges)
yang ada.
•Extremitas
posterior.
Terdiri
atas femur, patella, crus yang terdiri fibula yang pendek dan tibio-tarsus yang
merupakan persatuan dari tulang tibia dan tarsalia. Pes (tulang cakar) terdiri
atas meta-tarsus dan digiti yang mempunyai ruas phalanx (jari-jari). Pada ujung
jari terdapat falcula yaitu kuku untuk mencakar, 4 jari itu ada 3 yang mengarah
ke muka dan 1 yang mengarah ke belakang.
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan.
1. Perbedaan Katak (Rana sp) dan Kodok (Bofo sp) ialah,
Katak
( Rana sp)
|
Kodok
(Bufo sp)
|
Ukuran badan lebih kecil
Kulit lebih licin dan mempunyai
warna yang mencolok
Tidak mempunyai pundi hawa
Tidak mengalami penebalan pada
kulit
Pankreasnya berwarna hijau
Lidahnya bercabang
|
Ukuran badan lebih besar
Kulitnya tidak licin dan warnanya
kecoklatan
Selaput renang tidak terlalu jelas
Mempunyai pundi hawa
Mengalami penebalan oleh zat
keratin
Pankreasnya berwarna hitam
Lidahnya tidak bercabang
|
2. Untuk
kelas pisces dalam pengamatan dibandingkan antara ikan mas dan ikan nila, ikan
mas memiliki bentuk sirip homocentral dan sisiknya tipe sikloid yaitu berbentuk
bulat, sedangkan pada ikan nila memiliki sirip ekor yaitu protocercal dan
sisknya sikloid dan ukuran ikan nila ini lebih kecil dibandingkan dengan ikan
mas.
3. Untuk
kelas reptilia yaitu kadal dan tokek, pada kadal kulitnya dibungkus oleh zat
tanduk atau kulit kering, dan memiliki alat gerak berupa 2 pasang anggota alat
gerak yang masing-masing terdiri dari 3 jari-jari, sedangkan pada tokek
struktur tubuhnya kasar dan berbintil, memiliki lubang yang berfungsi sebagai
penangkap suara dan dua pasang kaki depan dan belakang.
4. Untuk
kelas aves yaitu perbandingan antara burung pipit dan ayam didapatkan bahwa
burung pipit memiliki ukuran tubuh yang kecil, warnanya dominan coklat tua,
bentuk sayapnya meruncing dan bentuk kakinya bertengger, sedangkan untuk ayam
memiliki ukuran yang lebih besar dari burung pipit, memiliki paruh yang pendek,
jenggernya berwarna merah, tipe sayapnya membulat dan tipe kakinya bertengger,
bulunya berwarna kecoklatan.
5. Untuk
kelas mamalia yaitu perbandingan antara tikus dan sapi, didapatkan pada tikus tubuhnya
tertutup rambut,memiliki ekor yang panjang dan warna tubuhnya hitam keabu-abuan
dan dan ekornya berwarna coklat dan untuk sapi memiliki ukuran tubuh yang lebih
besar dari tikus, warna tubuhnya coklat memilki karakteristik tersendiri
sehingga dapat dibedakan dengan hewan mamalia lainnya walaupun yang sespesies.
5.2. Saran
Dalam
pelaksanan praktikum selanjutnya praktikan hendaknya melakukan pengamatan dan
pengukuran dengan teliti sehingga data yang didapatkan akurat dan sesuai dengan
teori yang ada, dan asisten juga diharapkan agar turun langsung memantau
praktikan dalam mencari spesies agar waktu yang digunakan dapat seefesien
mungkin.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Laporan praktikum
mamalia.(http://organisasi.org/).Diakses
12 Desember 2011.
Anonim. 2011. Mengenal Vertebrata. http://gurungeblog.wordpress.com.
Diakses pada tanggal 12 Desember 2011
Anonim1. 2010. Ikan bertulang rawan.
http://richocean.wordpress.com.
Diakses pada tanggal 12 Desember 2011
Kimball, J. W. 1999. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Erlangga.
Jakarta.
Mamu,hartono. 2002. Buku ajar zoologi vertebrata. Fakultas
keguruan dan ilmu pendidikan. Universitas Tadulako. Palu
Sukiya.1989.Biologi
Vertebrata.Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta
Tim pembina mata kuliah.2011. Penuntun praktikum zoologi vertebrata. Universitas Tadulako. Palu
0 komentar:
Posting Komentar