Jumat, 01 Juni 2012

pelestarian hutan


                                                                    MODUL V
                                                           PELESTARIAN HUTAN

        I.            Hari / tanggal : Sabtu, 11 juni 2011
      II.            Dasar teori
Hutan tropis secara biologis, merupakan ekosistem terkaya di bumi dan berparan penting dalam hidrologi regional, penyimpanan karbon, dan iklim global. Namun perusakan hutan tropis dengan cepat terus berlanjut, dengan sekitar 13 juta hektar hutan dihabisi setiap tahunnya. Walaupun angka ini tidak berubah secara mencolok di dekade-dekade terakhir ini, dasar dari penggerak penggundulan hutan sedang bergeser dari kebanyakan penggundulan hutan yang digerakkan oleh kebutuhan hidup ditahun 1960an- 1980an, kelebih banyak penggundulan hutan yang digerakkan oleh industri akhir-akhir ini.
Dari tahun 1960an-1980an, penggundulan hutan tropis ditiupkan secara luas oleh kebijakan-kebijakan pemerintah untuk pengembangan pedesaan, yang mebcakup peminjaman untuk pertanian, pajak intensif, dan konstruksi jalanan, bersamaan dengan pertumbuhan populasi yang cepat dibanyak negara berkembang. Inisiatif-inisiatif ini, terutama terlihat dinegara negara seperti Brazzil dan Indonesia, mendorong munculnya gelombang arus yang dxramatis para penduduk kedaerah perbatasan dan sering kali menyebabkan kerusakan hutan secara cepat. Dugaan bahwa para petani skala kecil dan peladang yang berpindah-pindah yang bertanggung jawab pada hilanfgnya hutan kebanyakan mengarah pada sebuah pendekatan konservasi seperti  Integrated Conservation and Development Projects (ICDP), yangberusaha menghubungkan konservasi alam dengan pembangunan desa yang berkelanjutan. Bagaimanapun juga, sekarang ini banyak yang percaya bahwa ICDP telah sering gagal akibat kelemahan pada perencanaan dan implementtasi, karena masyarakat lokal bisa menggunakan dana ICDP untuk meningkatkan pendapatan mereka, bukan untuk mengganti keuntungan yang telah mereka dapatkan dari mengeksploitasi alam.
Hutan bakau atau disebut juga hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di atas rawa-rawa berair payau yang terletak pada garis pantai dan dipengaruhi pasang surut air laut. Hutan ini tumbuh khususnya ditempat-tempat dimana terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik.Baik diteluk-teluk yang terlindung dari gempuran ombak, maupun disekitar muara sungai dimana air melambat dan mengendapkan lumpur yang dibawanya dari hulu.
Ekosistem hutan bakau bersifat khas, baik karena adanya pelumpuran yang mengakibatkan kurangnya aerasi tanah, salinitas tanahnya yang tinggi, serta mengalami daur penggenangan oleh pasang surut air laut. Hanya sedikit jenis tumbuhan yang bertahan hidup ditempat semacam ini, dan jenis-jenis ini kebanyakan bersifat khas hutan bakau karena telah melewati proses adaptasi dan evolusi.
    III.            Tujuan
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah
1.      Untuk mengetahui jumlah kehilangan kayu pada hutan tropis.
2.      Dampak transformasi hutan mangrove menjadi tambak.
   IV.            Alat dan Bahan
a.      Meteran
b.      Mistar 30 cm
c.       Kalkulator
d.      Kamera
     V.            Prosedur Kerja
1.      Mengamati bangunan yang ada disekitar daerah pengamatan anda
2.      Menghitung jumlah bangunan yang terbuat dari kayu( menyesuaikan dengan ukuran)
3.      Menghitung volume kayu yang terpakai pada bangunan tersebut
4.      Mengkonservasikan dengan mengalikan angka yang diperoleh dengan angka 2,35 ( ketetapan) atau dengan rumus
KKHT= Q X 2,35 ( Q = total keseluruhan kayu)
5.      Melakukan pengamatan pada langkah 1-4 pada bangunan yang berbeda
6.      Membandingkan kehilangan kayu hutan tropis untuk kedua bangunan tersebut
7.      Memasukkan dat yang dihasilkan pada tabel pengamatan.
8.      Melakukan wawancara  dengan masyarakat mengenai fungsi hutan mangrove serta dampak yang ditimbulkan dari transformasi lahan dari hutan mangrove menjadi tambak.
   VI.            Hasil Pengamatan
No.
Ukuran kayu
jumlah
volume
keterangan
P (m)
L ( m)
T ( m)
1.
4
0,2
0,02
30
0,40 m3
papan
2.
0,15
0,15
2
12
0,54 m3
tiang
3.
7,18
0,06
0,06
15
0,38 m3
Ring

Total
57
1,4



1.      Papan
V = P X L X T X jumlah
=  4x 0,2 x 0,02 x 30
= 0,48 m3

2.      Tiang
V = P X L X T X jumlah
= 0,15x 0,15 x 2 x 12
= 0,54 m3

3.      Ring
V = P X L X T X jumlah
= 7,10 x 0,06 x 0, 06 x 15
= 0,30 m 3




KKHT = Q X 2,35
= 1,4 x 2,35
= 3, 29 m3



 VII.            Pembahasan
Hutan tropis merupakan tempat kehidupan terkaya di planet bumi, yang khususnya terdapat disepanjang garis khatulistiwa dengan interval daerah penyeberangan antara 32,50c  LS, dan 23, 50c LU. Hal inilah yang menyebabkan indonesia memiliki daerah hutan tropis.
Selawesi adalah termasuk Salah satu pulau terbesar di antara kepaulauan indonesia, salh satunya adalah wilayah kehutanan daerah provinsi sulawesi tengah dipalu.
Laju pertambahan penduduk dan perkembangan pembangunan yang cepat dalam segala bidang, menuntut pembangunan yang memadai dibidang kehutanan. Kebutuhan akan kayu dan hasil hutan lainnya semakin meningkat, dimana hal ini menjadi masalah karena potensi sumber daya hutan dan kelestarian hutannya sendiri semakin menurun.
Telah menjadi kenyataan umum bahwa hutan memegang peranan yang sangta penting dalam berbagai aspek kehidupan manusia, untuk itu diperlukan dasar-dasar kebijaksanaan dalam pengelolaan hutan, agar kontinuitas diperoleh dengan manfaat langsung berupa kayu dan hasil hutan lainnya terjamin.
Luas kawasan hutan untuk daerah sulawesi tengah (palu) 4. 275.800, dengan luas daratan 6. 803.300 Ha dengan presentasi hutan terhadap daratan 63 %.
Ditinjau dari segi geografi, wilayah sulawesi kecenderungan fungsi perlindungan lebih dominan dari pada fungsi produksi misalnya pembangunan proyek-proyek strategis yang ada maupun yang dibangun.
Jenis-jenis hasil hutan untuk pemakaian lokal untuk daerah provinsi sulawesi tengah terdiri dari kayu gergajian, kayu bakar dan hasil hutan lainnya. Komunikasi yang sangat sukar, fasilitas tenaga yang kurang serta kesadaran anggota masyarakat yang masih sangat kureang di sulaweasi tengah umumnya menyebabkan kesulitan dalam pengawasan dan pengumpulan data mengenai  jumlah jeniss hutan yang dipergunakan untuk pemasaran lokal dalam daerah. Pemasaran interinsulair hasil hutan berupa kayu hitam dan jenis-jenis hutan lainnya kebanyakan dikirim ke makassar dan Bali sekitar tahun 1975.
Peranan langsung hutan yang secara nyata adalah ikut memberi sumbangan dalam pembangunan fisik, sosial ekonomi sebagai contoh dapat ditemukan bahwa sebagian penduduk pulau sulawesi , khususnya sulawesi tengah masih sangat tergantung pada hasil hutan yang berupa kayu untuk perumahan mereka serta perabotnya dan juga sebagai sumber kayu bakar untuk keperluan memasak dsb.
Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh kehilangan kayu hutan tropis pada bangunan rumah saja bisa mencapai 3,29 m3. Dengan melihat hasil ini, apabila hutan tropis sudah terancam punah tidak terpikirkan cara untuk melestarikannya maka kehidupan manusia yang akan datang akan terancam. Oleh karena itu usaha untuk melestarikan hutan tropis sangat dituntut agar kehidupan manusia yang akan datang tetap terjamin.


VIII.            Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan, yaitu :
1.      Hutan tropis merupakan hutan yang memilki sumber daya lam terkaya, mencakup keanekaragaman flora dan fauna.
2.      Penyebaran wilayah hutan tropis terletak di antara 23,50c LS dan 23,50 c LU, sehingga indonesia juga memilki wilayah hutan tropis.
3.      Berdasarkan hasil pengamatan, jumlah kehilangan kayu pada hutan tropis untuk bangunan rumah saja mencapai 20 m3.
4.      Pada sekarang ini hutan tropis banyak mengalami pengurangan luas dikarenakan penebangan pohon secara tidak beraturan untuk pemukiman maupun industri.




                                                          DAFTAR PUSTAKA

Ryanto,dkk.1985. Ekologi Dasar 1. Badan kerjasama perguruan tinggi Negeri Indonesia Bagian Timur. Ujung pandang

Supeni,dkk.1997. Biologi. Penerbit Erlangga.Jakarta

Tim penyususn pembina mata kuliah. 2011. Penuntun praktikum pengetahuan lingkungan. Universitas tadulako. Palu.

Tim penyusun mata kuliah.2011.Pengatahuan lingkungan. Universitas tadulako. Palu









0 komentar:

Posting Komentar