MODUL V
PELESTARIAN HUTAN
I.
Hari / tanggal : Sabtu, 11
juni 2011
II.
Dasar teori
Hutan
tropis secara biologis, merupakan ekosistem terkaya di bumi dan berparan
penting dalam hidrologi regional, penyimpanan karbon, dan iklim global. Namun
perusakan hutan tropis dengan cepat terus berlanjut, dengan sekitar 13 juta
hektar hutan dihabisi setiap tahunnya. Walaupun angka ini tidak berubah secara
mencolok di dekade-dekade terakhir ini, dasar dari penggerak penggundulan hutan
sedang bergeser dari kebanyakan penggundulan hutan yang digerakkan oleh
kebutuhan hidup ditahun 1960an- 1980an, kelebih banyak penggundulan hutan yang
digerakkan oleh industri akhir-akhir ini.
Dari
tahun 1960an-1980an, penggundulan hutan tropis ditiupkan secara luas oleh
kebijakan-kebijakan pemerintah untuk pengembangan pedesaan, yang mebcakup
peminjaman untuk pertanian, pajak intensif, dan konstruksi jalanan, bersamaan
dengan pertumbuhan populasi yang cepat dibanyak negara berkembang.
Inisiatif-inisiatif ini, terutama terlihat dinegara negara seperti Brazzil dan
Indonesia, mendorong munculnya gelombang arus yang dxramatis para penduduk
kedaerah perbatasan dan sering kali menyebabkan kerusakan hutan secara cepat.
Dugaan bahwa para petani skala kecil dan peladang yang berpindah-pindah yang
bertanggung jawab pada hilanfgnya hutan kebanyakan mengarah pada sebuah
pendekatan konservasi seperti Integrated
Conservation and Development Projects (ICDP), yangberusaha menghubungkan
konservasi alam dengan pembangunan desa yang berkelanjutan. Bagaimanapun juga,
sekarang ini banyak yang percaya bahwa ICDP telah sering gagal akibat kelemahan
pada perencanaan dan implementtasi, karena masyarakat lokal bisa menggunakan
dana ICDP untuk meningkatkan pendapatan mereka, bukan untuk mengganti
keuntungan yang telah mereka dapatkan dari mengeksploitasi alam.
Hutan
bakau atau disebut juga hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di atas
rawa-rawa berair payau yang terletak pada garis pantai dan dipengaruhi pasang
surut air laut. Hutan ini tumbuh khususnya ditempat-tempat dimana terjadi
pelumpuran dan akumulasi bahan organik.Baik diteluk-teluk yang terlindung dari
gempuran ombak, maupun disekitar muara sungai dimana air melambat dan
mengendapkan lumpur yang dibawanya dari hulu.
Ekosistem
hutan bakau bersifat khas, baik karena adanya pelumpuran yang mengakibatkan
kurangnya aerasi tanah, salinitas tanahnya yang tinggi, serta mengalami daur
penggenangan oleh pasang surut air laut. Hanya sedikit jenis tumbuhan yang
bertahan hidup ditempat semacam ini, dan jenis-jenis ini kebanyakan bersifat
khas hutan bakau karena telah melewati proses adaptasi dan evolusi.
III.
Tujuan
Adapun
tujuan dari percobaan ini adalah
1. Untuk mengetahui jumlah
kehilangan kayu pada hutan tropis.
2. Dampak transformasi hutan
mangrove menjadi tambak.
IV.
Alat dan Bahan
a. Meteran
b. Mistar 30 cm
c. Kalkulator
d. Kamera
V.
Prosedur Kerja
1. Mengamati bangunan yang ada
disekitar daerah pengamatan anda
2. Menghitung jumlah bangunan
yang terbuat dari kayu( menyesuaikan dengan ukuran)
3. Menghitung volume kayu yang
terpakai pada bangunan tersebut
4. Mengkonservasikan dengan
mengalikan angka yang diperoleh dengan angka 2,35 ( ketetapan) atau dengan
rumus
KKHT= Q X 2,35 ( Q = total keseluruhan kayu)
5. Melakukan pengamatan pada
langkah 1-4 pada bangunan yang berbeda
6. Membandingkan kehilangan kayu
hutan tropis untuk kedua bangunan tersebut
7. Memasukkan dat yang
dihasilkan pada tabel pengamatan.
8. Melakukan wawancara dengan masyarakat mengenai fungsi hutan
mangrove serta dampak yang ditimbulkan dari transformasi lahan dari hutan
mangrove menjadi tambak.
VI.
Hasil Pengamatan
No.
|
Ukuran kayu
|
jumlah
|
volume
|
keterangan
|
||
P (m)
|
L ( m)
|
T ( m)
|
||||
1.
|
4
|
0,2
|
0,02
|
30
|
0,40 m3
|
papan
|
2.
|
0,15
|
0,15
|
2
|
12
|
0,54 m3
|
tiang
|
3.
|
7,18
|
0,06
|
0,06
|
15
|
0,38 m3
|
Ring
|
|
Total
|
57
|
1,4
|
|
1. Papan
V = P X L X T X jumlah
= 4x 0,2 x 0,02 x 30
= 0,48 m3
2. Tiang
V = P X L X T X jumlah
= 0,15x 0,15 x 2 x 12
= 0,54 m3
3. Ring
V = P X L X T X jumlah
= 7,10 x 0,06 x 0, 06 x 15
= 0,30 m 3
KKHT = Q X 2,35
= 1,4 x 2,35
= 3, 29 m3
VII.
Pembahasan
Hutan
tropis merupakan tempat kehidupan terkaya di planet bumi, yang khususnya
terdapat disepanjang garis khatulistiwa dengan interval daerah penyeberangan
antara 32,50c LS, dan 23, 50c
LU. Hal inilah yang menyebabkan indonesia memiliki daerah hutan tropis.
Selawesi
adalah termasuk Salah satu pulau terbesar di antara kepaulauan indonesia, salh
satunya adalah wilayah kehutanan daerah provinsi sulawesi tengah dipalu.
Laju
pertambahan penduduk dan perkembangan pembangunan yang cepat dalam segala
bidang, menuntut pembangunan yang memadai dibidang kehutanan. Kebutuhan akan
kayu dan hasil hutan lainnya semakin meningkat, dimana hal ini menjadi masalah
karena potensi sumber daya hutan dan kelestarian hutannya sendiri semakin
menurun.
Telah
menjadi kenyataan umum bahwa hutan memegang peranan yang sangta penting dalam
berbagai aspek kehidupan manusia, untuk itu diperlukan dasar-dasar
kebijaksanaan dalam pengelolaan hutan, agar kontinuitas diperoleh dengan
manfaat langsung berupa kayu dan hasil hutan lainnya terjamin.
Luas
kawasan hutan untuk daerah sulawesi tengah (palu) 4. 275.800, dengan luas
daratan 6. 803.300 Ha dengan presentasi hutan terhadap daratan 63 %.
Ditinjau dari segi geografi,
wilayah sulawesi kecenderungan fungsi perlindungan lebih dominan dari pada
fungsi produksi misalnya pembangunan proyek-proyek strategis yang ada maupun
yang dibangun.
Jenis-jenis
hasil hutan untuk pemakaian lokal untuk daerah provinsi sulawesi tengah terdiri
dari kayu gergajian, kayu bakar dan hasil hutan lainnya. Komunikasi yang sangat
sukar, fasilitas tenaga yang kurang serta kesadaran anggota masyarakat yang
masih sangat kureang di sulaweasi tengah umumnya menyebabkan kesulitan dalam
pengawasan dan pengumpulan data mengenai
jumlah jeniss hutan yang dipergunakan untuk pemasaran lokal dalam
daerah. Pemasaran interinsulair hasil hutan berupa kayu hitam dan jenis-jenis
hutan lainnya kebanyakan dikirim ke makassar dan Bali sekitar tahun 1975.
Peranan
langsung hutan yang secara nyata adalah ikut memberi sumbangan dalam
pembangunan fisik, sosial ekonomi sebagai contoh dapat ditemukan bahwa sebagian
penduduk pulau sulawesi , khususnya sulawesi tengah masih sangat tergantung
pada hasil hutan yang berupa kayu untuk perumahan mereka serta perabotnya dan
juga sebagai sumber kayu bakar untuk keperluan memasak dsb.
Berdasarkan
hasil pengamatan yang diperoleh kehilangan kayu hutan tropis pada bangunan
rumah saja bisa mencapai 3,29 m3. Dengan melihat hasil ini, apabila
hutan tropis sudah terancam punah tidak terpikirkan cara untuk melestarikannya
maka kehidupan manusia yang akan datang akan terancam. Oleh karena itu usaha
untuk melestarikan hutan tropis sangat dituntut agar kehidupan manusia yang
akan datang tetap terjamin.
VIII.
Kesimpulan
Dari
hasil pengamatan dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan, yaitu :
1. Hutan tropis merupakan hutan
yang memilki sumber daya lam terkaya, mencakup keanekaragaman flora dan fauna.
2. Penyebaran wilayah hutan
tropis terletak di antara 23,50c LS dan 23,50 c LU,
sehingga indonesia juga memilki wilayah hutan tropis.
3. Berdasarkan hasil pengamatan,
jumlah kehilangan kayu pada hutan tropis untuk bangunan rumah saja mencapai 20
m3.
4. Pada sekarang ini hutan
tropis banyak mengalami pengurangan luas dikarenakan penebangan pohon secara
tidak beraturan untuk pemukiman maupun industri.
DAFTAR PUSTAKA
Ryanto,dkk.1985. Ekologi
Dasar 1. Badan kerjasama perguruan tinggi Negeri Indonesia Bagian Timur.
Ujung pandang
Supeni,dkk.1997. Biologi.
Penerbit Erlangga.Jakarta
Tim penyususn pembina mata
kuliah. 2011. Penuntun praktikum pengetahuan lingkungan. Universitas
tadulako. Palu.
Tim penyusun mata
kuliah.2011.Pengatahuan lingkungan. Universitas tadulako. Palu
0 komentar:
Posting Komentar