MODUL IV
KEANEKARAGAMAN HAYATI
I.
Hari / tanggal : Sabtu, 11
juni 2011
II.
Dasar Teori
Apabila anda mendengar kata “
Keanekaragaman”, dalam pikiran anda mungkin terbayang kumpulan benda yang
bermacam-macam, baik ukuran, warna, bentuk, tekstur, dan sebagainya. Bayangan
tersebut memang tidak salah. Kata keanekaragaman memang untuk menggambarkan
keadaan bermacam-macam suatu benda, yang dapat terjadi akibat adanya perbedaan
dalam hal ukuran, bentuk, tekstur ataupun jumlah.
Sedangkan kata “hayati” menunjukan
sesuatu yang hidup. Jadi keaneka ragaman hayati adalah mengambarkan
bermacam-macam makhluk hidup ( organisme) penghuni Biosfer.
Keanekaragaman hayati disebut juga
“Biodiversitas”. Keanekaragaman atau keberagaman dari makhluk hidup dapat
terjadi akibat adanya perbedaan warna, ukuran, bentuk, jumlah, tekstur,
penampilan dan sifat-sifat lainnya.
Pemanfaatan keanekaragaman hayati
secara tidak berkelangsungan dapat merugikan manusia itu sendiri dan anak cucu
pada masa yang akan datang, karena
keanewkaragaman itu sangat penting artinya dalam bidang biologi dan ekonomi.
Dalam bidang biologi, yaitu keutuhan keanekaragaman hayati yang diberikan oleh
alam sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem agar tidak memberikan
kehancuran seperti apa yang telah kita rasakan bersama pada dewasa ini. Dengan
demikian jika sesuatu species penyusun ekosistem punah, maka ekosistem tersebut
tidak lagi seimbang dikarenakan kerusakan oleh faktor alam dan manusia sendiri.
Lingkungan
hidup meliputi komponen biotik dan abiotik. Komponen Biotik meliputi berbagai
jenis makhluk hidup mulai yang bersel satu ( Uniseluler ) sampai makhluk hidup
bersel banyak ( Multiseluler ) yang dapat dilihatr langsung. Komponen Biotik
meliputi iklim, cahaya, kelembaban, batuan, tanah dan air ini semua disebut
faktor fisik yang menunjang segala kelangsungan makhluk hidup yang ada di muka
bumi ini. Selain faktor fisik ada juga faktor kimiawi, yaitu salinitas ( kadar
garam ), Ph ( tingkat keasaman ) dan kandungan mineral. Ini smua kita dapat
jumpai di lingkugan baik yang bersifat menguntungan atau tidak. Maka dari itu
pentingnya memeliharea lingkungan yang ada disekitar kita secara bertahap dan
bertanggung jawab.
III.
Tujuan
Untuk mengetahui keanekaragaman
hayati pada suatu area atau daerah dengan menggunakan Transek.
IV.
Alat dan Bahan
·
Meteran
·
Tali rafia
·
Patok kayu
·
Kakulator
·
Alat tulis menulis
V.
Prosedur Kerja
1. Membentangkan tali sepanjang
20 meter
2. Membuat plot dengan ukuran
1x1 meter disepanjang garis transek
3. Menhitung jumlah hewan dan
tumbuhan yang terdapat disepanjang garis transek
4. Mengulagi langkah 1-3
sebanyak tiga kali
5. Memasukkan data kedalam tabel
pengamatan
VI.
Hasil Pengamatan
No.
|
Nama
spesies
|
deskripsi
|
Bentuk
hidup
|
Frekuensi
mutlak
|
||
1.
|
Hewan
a. Semut
b. Belalang
c. Ulat b ulu
d. Laba-laba
e. Keluwing
f.
laga
|
1
|
2
|
2
|
||
7
5
1
1
-
-
|
8
2
-
-
2
-
|
5
4
-
-
-
2
|
200
110
10
10
20
20
|
|||
2.
|
Tumbuhan
a. spesies A
b. spesies B
c. jagung
d. bambu
e. terong
f.
rumput teki
g. rumput menjalar
h. pisang
i.
jamur
j.
cengkeh
k. paku
l.
palem kipas
m. coklat
n. alang-alang
|
1
-
2
3
4
4
3
1
1
-
-
-
-
-
|
2
-
1
-
-
-
-
-
1
1
1
1
2
-
|
1
1
-
-
-
-
6
-
1
-
-
-
2
1
|
19,04
4,76
14,28
14,28
19,04
19,04
42,85
4,76
14,28
4,76
4,76
4,76
19,04
4,76
|
Banyak
kali muncul
Jumlah plot
v Hewan
-
semut
20
10
-
Belalang
FM= x 100 % = 110 %
10
-
Ulat bulu
1
10
-
Laba-laba
1
10
-
Keluwing
2
10
-
Laga
2
10
v Tumbuhan
-
Spesies A
4
21
-
Spesies B
1
21
-
Jagung
3
21
-
Bambu
3
21
-
Terung
4
21
-
Rumput
teki
4
21
-
Rumput menjalar
9
21
-
Pisang
1
21
-
Jamur
3
21
-
Cengkeh
1
21
-
Paku
1
21
-
Palem kipas
1
21
-
Coklat
4
21
-
Alang-alang
1
21
VII.
Pembahasan
Keanekaragaman hayati atau biodeversitas adalah keanekaragaman semua spesies tumbuhan,
hewan, dan mikroorganisme serta proses-
proses dalam ekosistem. Keanekaragaman hayati tumbuhan dan hewan berkembang dari keanekaragaman gen,
keanekaragaman jenis, dan keanekaragaman ekosistem atau keanekaragaman
interaksi jenis dalam suatu tempat tinggal.
Makhluk hidup sebagai sumber daya alam hayati mempunyai arti
penting dalam menunjang kelangsungan hidup suatu tatanan lingkungan atau
ekosistem. Hal ini di sebabkan karena sumber daya alam hayati tersebut
merupakan bagian dari mata rantai tatanan lingkungan yang pada akhirnya mampu
menghidupi manusia. Semakin tinggi keanekaragaman hayati maka semakin stabil
tatanan lingkungan dan semakin besar daya dukung lingkungannya sehingga dapat
mensejahtrakan manusianya.
Suatu spesies dapat tinggal bertahan hidup dalam ekosistem
berkat hasil interaksi antara spesies dan alam ekosistemnya tersebut dan antara
spesies dengan komponen abiotiknya. Jika
susunan komponen biotik dan komponen abiotiknya berbeda, maka interaksi akan
berubah sehingga ekosistem yang dihasilkan berbeda pula.
Keanekaragaman hayati sangat berpengaruh terhadap keadaan
ekonomi setempat . Adanya berbagai jenis flora dan fauna merupakan sumber daya
alam hayati yang bernilai tinggi. Keanekaragaman hayati akan berkurang atau
terancam punah, jika mengelolanya dengan baik.
VIII.
Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dan pembahasan, kita dapat menarik
suatu kesimpulan, yaitu :
1. Keanekaragaman hayati
tumbuhan dan hewan berkembang dari keanekaragaman hayati gen, jenis, dean
keanekaragaman ekosistem.
2. Pada suatu area, kita dapat
menemukan adanya keanekaragaman makhluk hidup baik hewan, tumbuhan maupun
manusia itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Ryanto,dkk.1985. Ekologi Dasar 1. Badan
kerjasama perguruan tinggi Negeri Indonesia Bagian Timur. Ujung pandang
Supeni,dkk.1997. Biologi. Penerbit
Erlangga.Jakarta
Tim penyususn pembina mata kuliah. 2011. Penuntun
praktikum pengetahuan lingkungan. Universitas tadulako. Palu.
Tim penyusun mata kuliah.2011.Pengatahuan
lingkungan. Universitas tadulako. Palu
0 komentar:
Posting Komentar