Selasa, 23 Oktober 2012

pemuliaan tanaman


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Pemuliaan tanaman adalah kegiatan mengubah susunan genetik individu maupun populasi tanaman untuk suatu tujuan. Pemuliaan tanaman kadang-kadang disamakan dengan penangkaran tanaman, kegiatan memelihara tanaman untuk memperbanyak dan menjaga kemurnian; pada kenyataannya, kegiatan penangkaran adalah sebagian dari pemuliaan. Selain melakukan penangkaran, pemuliaan berusaha memperbaiki mutu genetik sehingga diperoleh tanaman yang lebih bermanfaat.
Pengetahuan mengenai perilaku biologi tanaman dan pengalaman dalam budidaya tanaman merupakan hal yang paling menentukan keberhasilan usaha pemuliaan, sehingga buku-buku teks seringkali menyebut pemuliaan tanaman sebagai seni dan ilmu memperbaiki keturunan tanaman demi kemaslahatan manusia.[1] Di perguruan tinggi, pemuliaan tanaman biasa dianggap sebagai cabang agronomi (ilmu produksi tanaman) atau genetika terapan, karena sifat multidisiplinernya.
Pelaku pemuliaan tanaman disebut pemulia tanaman. Karena pengetahuannya, seorang pemulia tanaman biasanya juga menguasai agronomi dan genetika. Tugas pokok seorang pemulia tanaman adalah merakit kultivar yang lebih baik:[2] memiliki ciri-ciri yang khas dan lebih bermanfaat bagi penanamnya.
Aplikasi kultivar unggul padi dan gandum merupakan salah satu komponen penting dalam Revolusi Hijau,[3] suatu paket penggunaan teknologi modern secara massal untuk menggenjot produksi pangan dunia, khususnya gandum roti, jagung, dan padi. Dilihat dari sudut pandang agribisnis, pemuliaan tanaman merupakan bagian dari usaha perbenihan yang menempati posisi awal/hulu dari keseluruhan mata rantai industri pertanian.
1.2  Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui macam-macam pemuliaan tanaman.




















BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Tujuan Pemuliaan Tanaman
Berikut ini beberapa pengertian atau defenisi mengenai pemuliaan   tanaman:
1.      Ilmu pemuliaan tanaman atau ilmu seleksi atau ilmu penjenisan merupakan suatu ilmu dan seni dalam memanipulir gen. Ilmu disini berdasarkan pengetahuan genetika. Seni dalam melakukan seleksi dalam usahanya memanipulir keragaman genetik  untuk mengembangkan jenis baru yang bersifat unggul.
2.      Pemuliaan tanaman adalah rangkaian kegiatan penelitian dan pengujian atau kegiatan penemuan dan pengembangan suatu varietas, sesuai dengan metode baku untuk menghasilkan varietas baru dan mempertahankan kemurnian benih varietas yang dihasilkan. (Undang-undang Republik Indonesia nomor 29 tahun 2000 tentang perlindungan varietas tanaman).
3.      Pemuliaan tanaman adalah suatu teknologi dan seni untuk memanipuasi gen dan kromosom atau kemampuan genetik tanaman sehingga sifat-sifat tanaman tersebut menjadi mulia dan lebih berguna sesuai dengan keperluan manusia yang selalu meningkat (Ahmad Baehaki dalam Nani Hermiati 2000. Diktat Kuliah Pengantar Pemuliaan Tanaman.Fakultas Pertanian UNPAD Bandung).
4.      Pemuliaan tanaman adalah ilmu tentang perubahan susunan genetic sehingga memperoleh tanaman yang menguntungkan manusia

Tujuan pemuliaan tanaman adalah untuk menciptakan jenis unggul  atau jenis superior yang yang sudah ada dan mempunyai sifat-sifat seperti :
·         Jenisnya murni
·         Resisten terhadap hama dan penyakit
·         Respon terhadap pemupukan
·         Mempunyai sifat-sifat agronomis yang disukai
·         Daya adaptasi yang besar
·         Mempunyai daya atau kemampuan menghasilkan yang tinggi

Sebagai tujuan akhir dalam  pemuliaan tanaman adalah untuk mendapatkan sifat dan hasil yang lebih baik yaitu mempunyai kuantitas baik dan kualitas yang baik.
2.2  Macam-macam pemuliaan pada tanaman
Keragaman  genetik sebagai modal dalam pelaksanaan program pemuliaan tanaman.Keragaman  genetik yang terjadi adanya variabilitas tanaman sebagai sumber plasma nutfah.Untuk menambah variabilitas tanaman dapat dilakukan dengan :
1.      Mengadakan koleksi tanaman
Koleksi dilakukan dengan tukar menukar tanaman, membeli, mencari ke daerah-daerah. Bahan tersebut dibawa untuk di pelihara dandikembangkan. Jenis-jenis langka  biasanya mendapatkan perhatian yang lebih besar untuk dijaga kelestariannya.
2.      Introduksi tanaman
Merupakan usaha untuk mendatangkan tanaman dari negara lain atau dari tempat asal tumbuhnya ke suatu daerah yang baru. Oleh karena itu tanaman tersebut harus mengalami aklimatisasi / adaptasi. Proses ini merupakan proses seleksi alam. Bahan yang merupakan introduksi seperti biji, bagian vegetatip tanaman dsb. Biasaya tanaman yang diintroduksi tidak hanya tanaman yang dibudidayakan, tetapi jenis tanaman liar karena sulit didapat. Material yang diintroduksi berupa biji mudah pengirimannya, utuk yang berupa vegetatip seperti bulbus, kormus dalam kead sudah dikeringkan dan memerlukan kemasan yang khusus dan pengirimannya harus cepat. Tanaman yang diintroduksi disertai keterangan singkat tentang cara pemeliharaan dan persyaratan tumbuh.
Introduksi selain menambah variabilitas tanaman  ada manfaat lain seperti :
a.      Memajukan bidang industri adanya tanaman industri seperti    kehutanan, obat-obatan.
b.      Memenuhi kebutuhan aestetika dengan mendatangkan tanaman ornamental untuk koleksi kebun, taman, gedung, hotel untuk keindahan.
c.      Untuk mempelajari asal, distribusi, klasifikasi dan evolusi
d.      Untuk meningkatkan mutu tanaman.
                                                                                            
3.      Melakukan macam-macam persilangan
Usaha untuk menambah variabilitas tanaman dengan persilangan, dengan cara ini akan diperoleh hibrid-hibrid yang dapat menambah keanekaragaman tanaman. Dalam pelaksanaan persilangan tanaman berasal dari species –species yang sama atau berbeda species atau berbeda genera atau genus dan sesuai dengan hubungan kekeluargaan tanaman yang disilangkan.
Ada beberapa macam persilangan yaitu :
a.      Persilangan intravarietal
Adalah persilangan antara tanaman-tanaman yang varietasnya sama. Persilangan ini digunakan untuk tanaman yang melakukan penyerbukan sendiri. Bilamana varietas merupakan campuran individu yang berbeda genotipnya, persilangan akan menghasilkan tanaman baru yang menunjukkan kombinasi sifat yang ekonomis lebih baik.
b.      Persilangan intervarietal (Intraspecific)
Adalah persilangan antara tanaman-tanaman yang berasal dari varietas-varietas yang berbeda, tetapi masih dalam species yang sama. Persilangan ini digunakan sebagai dasar peningkatan mutu tanaman penyerbuk silang dan penyerbuk sendiri seperti jagung hibrida dan sebagian hibrid dari tanaman cerealia.
c.       Persilangan interspecifik (Intrageneric)
Adalah persilangan dari tanaman-tanaman yang berbeda species tetapi masih dalam genus yang sama. Persilangan ini digunakan untuk memindahkan daya resistensi terhadap penyakit, hama, kekeringan atau cekaman lingkungan dari satu species ke lain species. Contohnya resistensi dari wheat, tomat, tebu dll.
d.      Persilangan intergeneric
Adalah persilangan antara tanaman-tanaman dari genera yang berbeda. Misal persilangan antara jagung teosinte, tebu dengan glagah, lobak dengan kobis.Persilangan ini dilakukan dengan mentransfer daya resistensi hama, penyakit, kekeringan dari genera-genera yang masih liar ke genera-genera yang sudah dibudidayakan.
e.      Persilangan introgressive
Pada tipe persilangan ini salah satu species seolah-olah sifatnya mendominir sifat species yang lain sehingga populasi hibrid yang terbentuk seolah-olah hanya terdiri dari satu jenis species yang mendominir ini.
4.      Mutasi
Mutasi adalah perubahan yang terjadi secara sekonyong-konyong atau spotan dan bersifat genetis dari suatu tanaman yang tidak didasarkan atas kombinasi baru dari persilangan. Individu yang mengalami  mutasi dinamakan mutant.
Ada beberapa macam mutasi yaitu :

a.      Mutasi gen
Mutasi gen dapat terjadi baik pada jaringan vegetatip ataupun generatip dari tanaman. Adanya gen-gen yang letaknya teratur dalam kromosom, dengan pengaruh fisis atau chemis maka letak gen dalam kromosom secara spontan dapat berubah. Mutasi yang terjadi bisa dominan atau resesip. Mutasi gen menyebabkan perubahan fenotip, mempengaruhi proses pertumbuhan, pertukaran zat dan proses fisiologis lainnya. Adanya mutasi gen menyebabkan faktor-faktor genetis yang berbeda dinamakam chimerperiklinal. Gen-gen mudah berubah dari dominan menjadi resesip dan sebaliknya dinamakan gen yang labiel.
Mutasi dominan :  AA           Aa ;  Aa          aa
Mutasi resesip    :  aa            Aa ;  Aa          AA

b.      Mutasi genome
Tanaman diploid normal mempunyai dua genome (2x). Pda mutasi genome jumlah genome individu mengalami perubahan dan mutasi ini selalu mengakibatkan timbulnya gejala-gejala heteroploid  atau amphidiploid / aneuploid yaitu terbentuknya individu polyploid dimana jumlah kromosomnya bukan merupakan kelipatan yang sempurnadari genomenya atau haploid.
Seperti :  Nullisomi
                 Monosomi
                 Dobel monosomi
                 Trisomi
                 Doble trisomi
                 Monosomi trisomi
Kebanyakan ras polyploid dapat dibedakan dari yang diploid karena pertumbuhan gigasnya, pertumbuhan tanamam kearah samping bukan memanjang.

c.       Mutasi chromosome
Perubahan chromosom mempengaruhi perubahan gen menjurus ke perubahan sifat individu.
Beberapa jenis mutasi chromosom :
-       Fragmentasi yaitu peristiwa terpecahnya chromosom
-       Translokasi yaitu peristiwa pertukaran segmen atau potongan
      kromosom yang tidak homolog
-       Inversi yaitu peristiwa kromosom dengan urutan terbalik
-       Defisiensi yaitu peristiwa hilangnya bagian dari kromosom bagian    ujungnya
-       Delesi yaitu peristiwa hilangnya bagian dari kromosom bagian   tengahnya.
-       Duplikasi yaitu penggandaan bagian kromosom
Tanaman yang mengalami framentasi, defisiensi dan delesi dalam keadaan homozigot tidak dapat hidup. Sedang untuk inversi dan translokasi tidak mengakibatkan perubahan fenotip dari tanaman.

d.     Mutasi plasmon dan plastidom
Kenyataan menunjukkan pada persilangan resiprok hibrid yang terjadi berbeda-beda. Plasma dan plastida mengambil peranan dalam proses keturunan. Pada suatu varietas tanaman bilamana terjadi mutasi plasmon, plasmanya akan berlainan. Warna benang-bentang pada daun disebabkan adanya mutasi plastidom. Mutasi ini mempunyai prospek yang baik di bidang hortikultura terutama tanaman hias yang dapat dikomersialkan.

·         Plasma nutfah
Yang merupakan substansi yang terdapat pada setiap mahluk hidup yang dapat dikembangkan menjadi jenis baru / varietas unggul.
Keberadaan plasma nutfah yang semakin sempit akibat terjadinya erosi genetik karena faktor lingkungan. Dengan penyempitan keragaman genetik semakin kecil sehingga menimbukan kepunahan tanaman karena banyak gen-gen yang hilang. Adanya hal tersebut maka perlu dipertahankan supaya tidak terjadi erosi genetik.
Yang menyebabkan erosi genetik :
-          Faktor alam
-          Ulah manusia                                                                        




























BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
       Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan dalam makalah ini adalah:
1.      Pemuliaan tanaman adalah rangkaian kegiatan penelitian dan pengujian atau kegiatan penemuan dan pengembangan suatu varietas, sesuai dengan metode baku untuk menghasilkan varietas baru dan mempertahankan kemurnian benih varietas yang dihasilkan. (Undang-undang Republik Indonesia nomor 29 tahun 2000 tentang perlindungan varietas tanaman).
2.      Dalam meningkatkan variabilitas dilakukan beberapa cara yaitu;
1.      Mengadakan koleksi tanaman
2.      Introduksi tanaman
3.      Melakukan macam-macam persilangan
4.      Mutasi
5.        Plasma nutfah

3.2  Saran
        Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan kedepannya semakin banyak cara-cara yang bisa dilakukan untuk meningkatka variabilitas tanaman atau pemuliaan tanaman







DAFTAR PUSTAKA

http://arfierwindi.blogspot.com/2012/04/pemuliaan-tanaman-1.html



0 komentar:

Posting Komentar