Senin, 09 April 2012

Komunitas dan ekosistem


MODUL II
KOMUNITAS DAN EKOSISTEM

      I.   Hari / tanggal : sabtu, 11 juni 2011
    II.   DasarTeori
          Bayangkan jika di bumi ini sudah tidak disinari ole sinar matahari maka tidak akan ada tumbuhan yang hidup dan tanpa tumbuhan, tentu manusia dan hewan pemakan tumbuhan akan kelaparan, bahkan mati. Bayangkan pula, jika di bumi ini hanya ada hewan jantan saja tentu jumlah hewan di bumi ini akan semakin berkurang. Hal ini di karenakan mereka tidak dapat memperbanyak diri . Jadi, semua makhluk hidup saling membutuhkan dan saling mempengaruhi.
             Hubungan saling mempengaruhi antara makhluk hidup denghan lingkungannya membentuk suatu sistem disebut Ekosistem. Didalam sebuah ekosistem juga terdapat satuan-satuan makhluk hidup yang meliputi individu, populasi, komunitas dan biosfer.
             Ekosistem merupakan kesatuan dari seluruh komponen yang membangunnya. Didalam suatu ekosistem terdapat kesatuan proses yang saling terkait dan mempengaruhi antar semua komponen. Pada suatu ekosistem terdapat komponen yang hidup ( biotik) meliputi semua organisme yang hidupdan komponen tak hidup ( abiotik) meliputi semua faktor yang mempengaruhi organisme yang sifatnya tidak hidup misalnya suhu, air, tanah, intensitas cahaya, dan kelembaban.
              Kehadiran, kelimpahan, dan penyebaran suatu spesies dalam ekosistem ditentukan oleh tingkat ketersediaan sumber daya serta kondisi faktor kimiawi dan fisis yang harus berada dalam kisaran yang dapat ditoleransi oleh spesies tersebut, inilah yang disebut dengan hukum toleransi . Misalnya : panda memiliki toleransi yang kuat terhadap suhu, namun memiliki toleransi yang sempit terhadap makanannya, yaitu bambu. Dengan demikian , panda dapat hidup di ekosistem dengan kondisi apapun asalkan dalam ekosistem tersebut terdapat bambu sebagai sumber makanannya. Berbeda dengan makhluk hidup lain, manusia dapat memperlebar kisaran toleransinya karena kemampuannya untuk berfikir, mengembangkan teknologi dan memanipulasi alam.
              Secara umum ada tiga tipe ekosistem, yaitu ekosistem air, ekosistem darat, dan ekosistem buatan.

  III.   Tujuan
1.      Mampu membedakan antara komunitas dan ekosistem
2.      Mengetahui ketergantungan antara factor abiotik dan biotik pada suatu ekosistem.
3.      Memahami perbedaan anatra ekosistem alami dan ekosietem buatan.
 IV.   Alat dan Bahan
·         Meteran
·         Tali rafia
·         Patok kayu
·         Hygrometer
·         Thermometer
·         Lux meter
·         Alat tulis menulis
   V.   Cara Kerja
1.      Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2.      Membuat plot 10 X10 pada daerah pengamatan. Daerah perkebunan dan hutan.
3.      Menghitung jumlah setiap jenis hewan dan tumbuhan yang terdapat di dalam plot.
4.      Mengukur faktor lingkungan pada masing-masing daerah pengamatan.
5.      Mengukur pula ketebalan sampah, humus, tanah serta pisahkan macam-macam sampah berdasarkan proses kehancurannya utuh, ½ utuh, ¼ utuh.
6.      Memasukkan data yang diperoleh kedalam tabel pengamatan.



 VI.   Hasil Pengamatan
Tabel 1
No.
Nama spesies
lokasi
jumlah
Bentuk hidup
Ekosistem buatan
A
Tumbuhan
a.      Paku-pakuan
b.      Alang-alang
c.       Cengkeh
d.      Spesies A
e.      Spesies B
f.        Paku-pakuan
g.      Spesies C
h.      Spesies D
2
3
1
2
3
1
1
3
4
Berkoloni
Berkoloni
Soliter
Soliter
Berkoloni
Berkoloni
Soliter
Parasit
Berkoloni
B
Hewan
a.      Semut
b.      Semut
c.       Laba-laba
d.      Semut merah
e.      Rayap
f.        luwing
23
13
1
17
14
1
Berkoloni
Berkoloni
Soliter
Berkoloni
Berkoloni
Soliter

        Tabel 2
No.
Faktor lingkungan
Lokasi pengamatan
Ekosistem alami
Ekosistem buatan
1.
Suhu
29,8 0C
32,6oC
2.
kelembaban
72,6 %
66,5 %
3.
Intensitas cahaya
700 cd
1050 cd

        Tabel 3
No.
Plot
     Komposisi sampah berdasarkan terjadinya kehancuran
    keterangan
utuh
½ utuh
¼ utuh

1
1
25
50
80
2
2
20
40
90
3
3
50
40
85

total
95
130
305
530


Perhitungan komposisi sampah berdasarkan tingkat kehancurannya
·         sampah yang utuh

 banyak kali muncul
Y=                                        x 100 
Jumlah total sampah

        95
Y =               x 100 % =17,92 %
        530





·         sampah ½ utuh

 130
Y             x 100 = 24,52 %
 530


·         Sampah ¼ utuh

        305
Y=           x 100 % =  57, 54 %
        530







VII.   Pembahasan
Organisasi individu dan populasi yang terbentuk olehnya hidup sebagai kumpulan populasi spesies pada daerah tertentu, yang membentuk suatu komunitas, melibatkan baik tumbuhan maupun hewan. Para ahli tumbuhan lebih memperlihatkan struktur komunitas dan perubahan tang berlangsung dalam waktu dan ruang.
Komunitas memiliki kekhasan, antara lain keragaman spesies, bentuk dan struktur pertumbuhan, keunggulan beberapa spesies, jumlah relatif spesies yang berbeda membentuk komunitas, hubungan makanan, dan suksesi.
Keragaman spesies dapat di ambil untuk menandai jumlah spesies di antara jumlah total individu dari seluruh spesies yang ada, yang hubungannya dinyatakan secara numerik sebagai indeks keragaman.
Sesuai dengan data pengambilan sampel tumbuhan dan hewan di tampak kondisi lingkungannya lunak. Di dalam suatu ekosistem seringkali dua atau lebih spesies berinteraksi, baik interaksi positif meliputi kerjasama proto dan obligasi, sedangkan interaksi negatif meliputi persaingan. Persaingan terjadi apabila sejumlah organisme bergantung pada sumber yang sama, meliputi makanan dan ruang. Persaingan diantara tumbuhan secara tak langsung termodifikasi lingkungan, di dalam tanah, sistem –sistem akar bersaingan untuk air dan bahan makana  dan karena mereka tak bergerak maka ruang menjadi suatu faktor yang sangat penting, sedangkan diatas tanah tumbuhan yang lebih tinggi mengurangi jumlah sinar yang mencapai tumbuhan yang lebih rendah dan memodifikasi suhu, kelembaban, serta aliran udara pada permukaan tanah.
Persaingan diantara hewan sering kali tidak langsung karena daya geraknya tidaklah umum bagi hewan bersaing bagi sumber yang sama, dan melanjutkan permusuhan langsung yang menyebabkan pesaing cidera. Persaingan antar anggota spesies yang sama ( intraspesifik ) pada tumbuhan maupun hewan bertambah sering bila populasi berkembang dan rapatannya melebihi tingkat optimal.
Sedangkan ekosistem atau tatanan lingkungan merupakan suatu bentuk saling ketergantungan / interaksi antara komponen biotik dan abiotik dan sebagai habitatnya baik didarat, air tawar, maupun laut. Dengan perkataan lain bahwa sebuah ekosistem merupakan kesatuan yang serasi dan seimbang antara jenis-jenis makhluk hidup dan lingkungannya, yaitu lingkungan biotik dan abiotik.
Sekelompok ekosistem daratan, dalam skala besar disebut BIOMA. Sebuah bioma adalah sekelompok ekosistem daratan pada sebuah bioma yang mempunyai struktur dan menampakkan vegetasi yang sama, sifat-sifat lingkungan yang sama, dan mempunyai karakteristik komunitas hewan yang sama pula, salah satunya adalah bioma hutan hu7jan tropis.
Ekosistem menurut bentuk hidupnya dibagi menjadi dua , yaitu ekosistem akuatik atau ekosistem perairan dan ekosistem teresterial yaitu ekosistem yang berada di daratan, misalnya hutan.
Petunjuk yang dapat digunakan sebagai ciri keberadaan sebuah ekosistem adalah :
-          Energenetika, yaitu terdapat 3 tingkatan makanan / tropi ( Produsen, konsumen, dan pengurai)
Produsen adalah tumbuhan, konsumen merupakan hewan, dan pengurai merupakan bakteri / cacing ( detrivor), misalnya sampah yang berasal dari sisa daun kering yang jatuh ketanah kemudian terurai menjadi humus akibat adanya bantuan pengurai.
-          Produktivitas, yaitu hasil keseluruhan sistem yang dinyatakan dengan biomassa dan bioenergi.
-          Daur unsur, sebagai akibat dari peranan ketiga tingkat tropi , timbul daur N, daur CO2, dan O2.
Setiap spesies dalam ekosistem, masing-masing mempunyai relung atau niche yang berbeda. Niche atau relung merupakan profesi atau status suatu organisme dalam  suatu komunitas dan ekosistem tertentu, yang merupakan akibat adaptasi struktural, fisiologi, dan perilaku spesifik organisme bukan hanya ditentukan oleh tempat organisme itu hidup tetapi juga ditentukan oleh berbagai fungsi yang di lakukakannya.
Didalam ekosistem, selalu terjadi adanya interaksi antara komponen pada tingkat individu dan interaksi antara populasi dalam suatu komunitas, dan didalam ekosistem juga terjadi interaksi antara komunitas-komunitas dalam ekosistem yang berbeda


 VIII.          Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan  dan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan, yaitu :
1.      Komunitas merupakan kumpulan dari populasi spesies pada daerah tertentu. Sedangkan ekosistem adalah tatanan lingkungan yang merupakan bentuk saling ketergantungan / interaksi antara komponen-komponen biotik dan abiotiknya.
2.      Ekosistem terbentuk akibat adanya komunitas yang berda dio dalamnya.
3.      Sampah merupakan bagian dari energenetika, dimana sampai terurai menjadi sisa-sisa, humus dengan bantuan pengurai.
4.      Ekosistem dan komunitas yang kami amati merupakan ekosistem teresterial, tepatnya di hutan.





                                                   DAFTAR PUSTAKA

Holling. 1973. Ekologi dasar 1. Badan kerjasama perguruan tinggi negeri Indonesia bagian Timur. Ujung pandang.

Michael,P.1997. Metode ekologi untuk penyelidikan ladang dan laboratorium. Departemen pendidikan dan kebudayaan. Universitas tadulako. Palu.

Tim penyusun pembina mata kuliah.2011. penuntun praktikum pengetahuan linglkungan. Universitas Tadulako.palu.

0 komentar:

Posting Komentar