MODUL II
KOMUNITAS
DAN EKOSISTEM
I. Hari /
tanggal : sabtu, 11 juni 2011
II. DasarTeori
Bayangkan jika di bumi ini sudah tidak disinari ole sinar matahari maka tidak akan ada tumbuhan yang hidup dan tanpa tumbuhan, tentu manusia dan hewan pemakan tumbuhan akan kelaparan, bahkan mati. Bayangkan pula, jika di bumi ini hanya ada hewan jantan saja tentu jumlah hewan di bumi ini akan semakin berkurang. Hal ini di karenakan mereka tidak dapat memperbanyak diri . Jadi, semua makhluk hidup saling membutuhkan dan saling mempengaruhi.
Bayangkan jika di bumi ini sudah tidak disinari ole sinar matahari maka tidak akan ada tumbuhan yang hidup dan tanpa tumbuhan, tentu manusia dan hewan pemakan tumbuhan akan kelaparan, bahkan mati. Bayangkan pula, jika di bumi ini hanya ada hewan jantan saja tentu jumlah hewan di bumi ini akan semakin berkurang. Hal ini di karenakan mereka tidak dapat memperbanyak diri . Jadi, semua makhluk hidup saling membutuhkan dan saling mempengaruhi.
Hubungan saling mempengaruhi
antara makhluk hidup denghan lingkungannya membentuk suatu sistem disebut
Ekosistem. Didalam sebuah ekosistem juga terdapat satuan-satuan makhluk hidup
yang meliputi individu, populasi, komunitas dan biosfer.
Ekosistem merupakan kesatuan dari
seluruh komponen yang membangunnya. Didalam suatu ekosistem terdapat kesatuan
proses yang saling terkait dan mempengaruhi antar semua komponen. Pada suatu
ekosistem terdapat komponen yang hidup ( biotik) meliputi semua organisme yang
hidupdan komponen tak hidup ( abiotik) meliputi semua faktor yang mempengaruhi
organisme yang sifatnya tidak hidup misalnya suhu, air, tanah, intensitas
cahaya, dan kelembaban.
Kehadiran, kelimpahan, dan
penyebaran suatu spesies dalam ekosistem ditentukan oleh tingkat ketersediaan
sumber daya serta kondisi faktor kimiawi dan fisis yang harus berada dalam
kisaran yang dapat ditoleransi oleh spesies tersebut, inilah yang disebut
dengan hukum toleransi . Misalnya : panda memiliki toleransi yang kuat terhadap
suhu, namun memiliki toleransi yang sempit terhadap makanannya, yaitu bambu.
Dengan demikian , panda dapat hidup di ekosistem dengan kondisi apapun asalkan dalam
ekosistem tersebut terdapat bambu sebagai sumber makanannya. Berbeda dengan
makhluk hidup lain, manusia dapat memperlebar kisaran toleransinya karena
kemampuannya untuk berfikir, mengembangkan teknologi dan memanipulasi alam.
Secara umum ada tiga tipe
ekosistem, yaitu ekosistem air, ekosistem darat, dan ekosistem buatan.
III. Tujuan
1. Mampu membedakan antara komunitas dan
ekosistem
2. Mengetahui ketergantungan antara factor
abiotik dan biotik pada suatu ekosistem.
3. Memahami perbedaan anatra ekosistem alami dan
ekosietem buatan.
IV.
Alat dan Bahan
·
Meteran
·
Tali rafia
·
Patok kayu
·
Hygrometer
·
Thermometer
·
Lux meter
·
Alat tulis menulis
V. Cara Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Membuat plot 10 X10 pada daerah pengamatan.
Daerah perkebunan dan hutan.
3. Menghitung jumlah setiap jenis hewan dan
tumbuhan yang terdapat di dalam plot.
4. Mengukur faktor lingkungan pada masing-masing
daerah pengamatan.
5. Mengukur pula ketebalan sampah, humus, tanah
serta pisahkan macam-macam sampah berdasarkan proses kehancurannya utuh, ½
utuh, ¼ utuh.
6. Memasukkan data yang diperoleh kedalam tabel
pengamatan.
VI.
Hasil Pengamatan
Tabel 1
No.
|
Nama
spesies
|
lokasi
|
jumlah
|
Bentuk
hidup
|
Ekosistem
buatan
|
||||
A
|
Tumbuhan
|
a. Paku-pakuan
b. Alang-alang
c. Cengkeh
d. Spesies A
e. Spesies B
f.
Paku-pakuan
g. Spesies C
h. Spesies D
|
2
3
1
2
3
1
1
3
4
|
Berkoloni
Berkoloni
Soliter
Soliter
Berkoloni
Berkoloni
Soliter
Parasit
Berkoloni
|
B
|
Hewan
|
a. Semut
b. Semut
c. Laba-laba
d. Semut merah
e. Rayap
f.
luwing
|
23
13
1
17
14
1
|
Berkoloni
Berkoloni
Soliter
Berkoloni
Berkoloni
Soliter
|
Tabel
2
No.
|
Faktor lingkungan
|
Lokasi pengamatan
|
|
Ekosistem alami
|
Ekosistem buatan
|
||
1.
|
Suhu
|
29,8 0C
|
32,6oC
|
2.
|
kelembaban
|
72,6 %
|
66,5 %
|
3.
|
Intensitas cahaya
|
700 cd
|
1050 cd
|
Tabel 3
No.
|
Plot
|
Komposisi sampah berdasarkan terjadinya kehancuran
|
keterangan
|
||
utuh
|
½ utuh
|
¼ utuh
|
|||
1
|
1
|
25
|
50
|
80
|
|
2
|
2
|
20
|
40
|
90
|
|
3
|
3
|
50
|
40
|
85
|
|
total
|
95
|
130
|
305
|
530
|
Perhitungan komposisi sampah berdasarkan
tingkat kehancurannya
·
sampah yang utuh
banyak kali muncul
Y= x
100
Jumlah
total sampah
95
Y = x
100 % =17,92 %
530
·
sampah ½ utuh
130
Y x
100 = 24,52 %
530
·
Sampah ¼ utuh
305
Y= x
100 % = 57, 54 %
530
VII. Pembahasan
Organisasi individu dan populasi yang
terbentuk olehnya hidup sebagai kumpulan populasi spesies pada daerah tertentu,
yang membentuk suatu komunitas, melibatkan baik tumbuhan maupun hewan. Para
ahli tumbuhan lebih memperlihatkan struktur komunitas dan perubahan tang
berlangsung dalam waktu dan ruang.
Komunitas memiliki kekhasan, antara lain
keragaman spesies, bentuk dan struktur pertumbuhan, keunggulan beberapa
spesies, jumlah relatif spesies yang berbeda membentuk komunitas, hubungan
makanan, dan suksesi.
Keragaman spesies dapat di ambil untuk
menandai jumlah spesies di antara jumlah total individu dari seluruh spesies
yang ada, yang hubungannya dinyatakan secara numerik sebagai indeks keragaman.
Sesuai dengan data pengambilan sampel tumbuhan
dan hewan di tampak kondisi lingkungannya lunak. Di dalam suatu ekosistem
seringkali dua atau lebih spesies berinteraksi, baik interaksi positif meliputi
kerjasama proto dan obligasi, sedangkan interaksi negatif meliputi persaingan.
Persaingan terjadi apabila sejumlah organisme bergantung pada sumber yang sama,
meliputi makanan dan ruang. Persaingan diantara tumbuhan secara tak langsung
termodifikasi lingkungan, di dalam tanah, sistem –sistem akar bersaingan untuk
air dan bahan makana dan karena mereka
tak bergerak maka ruang menjadi suatu faktor yang sangat penting, sedangkan
diatas tanah tumbuhan yang lebih tinggi mengurangi jumlah sinar yang mencapai
tumbuhan yang lebih rendah dan memodifikasi suhu, kelembaban, serta aliran
udara pada permukaan tanah.
Persaingan diantara hewan sering kali tidak
langsung karena daya geraknya tidaklah umum bagi hewan bersaing bagi sumber
yang sama, dan melanjutkan permusuhan langsung yang menyebabkan pesaing cidera.
Persaingan antar anggota spesies yang sama ( intraspesifik ) pada tumbuhan
maupun hewan bertambah sering bila populasi berkembang dan rapatannya melebihi
tingkat optimal.
Sedangkan ekosistem atau tatanan lingkungan
merupakan suatu bentuk saling ketergantungan / interaksi antara komponen biotik
dan abiotik dan sebagai habitatnya baik didarat, air tawar, maupun laut. Dengan
perkataan lain bahwa sebuah ekosistem merupakan kesatuan yang serasi dan
seimbang antara jenis-jenis makhluk hidup dan lingkungannya, yaitu lingkungan
biotik dan abiotik.
Sekelompok ekosistem daratan, dalam skala
besar disebut BIOMA. Sebuah bioma adalah sekelompok ekosistem daratan pada
sebuah bioma yang mempunyai struktur dan menampakkan vegetasi yang sama,
sifat-sifat lingkungan yang sama, dan mempunyai karakteristik komunitas hewan
yang sama pula, salah satunya adalah bioma hutan hu7jan tropis.
Ekosistem menurut bentuk hidupnya dibagi
menjadi dua , yaitu ekosistem akuatik atau ekosistem perairan dan ekosistem
teresterial yaitu ekosistem yang berada di daratan, misalnya hutan.
Petunjuk yang dapat digunakan sebagai ciri
keberadaan sebuah ekosistem adalah :
-
Energenetika,
yaitu terdapat 3 tingkatan makanan / tropi ( Produsen, konsumen, dan pengurai)
Produsen
adalah tumbuhan, konsumen merupakan hewan, dan pengurai merupakan bakteri /
cacing ( detrivor), misalnya sampah yang berasal dari sisa daun kering yang
jatuh ketanah kemudian terurai menjadi humus akibat adanya bantuan pengurai.
-
Produktivitas,
yaitu hasil keseluruhan sistem yang dinyatakan dengan biomassa dan bioenergi.
-
Daur unsur,
sebagai akibat dari peranan ketiga tingkat tropi , timbul daur N, daur CO2, dan
O2.
Setiap spesies dalam ekosistem, masing-masing
mempunyai relung atau niche yang berbeda. Niche atau relung merupakan profesi
atau status suatu organisme dalam suatu
komunitas dan ekosistem tertentu, yang merupakan akibat adaptasi struktural,
fisiologi, dan perilaku spesifik organisme bukan hanya ditentukan oleh tempat
organisme itu hidup tetapi juga ditentukan oleh berbagai fungsi yang di lakukakannya.
Didalam ekosistem, selalu terjadi adanya
interaksi antara komponen pada tingkat individu dan interaksi antara populasi
dalam suatu komunitas, dan didalam ekosistem juga terjadi interaksi antara
komunitas-komunitas dalam ekosistem yang berbeda
VIII.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan,
yaitu :
1. Komunitas merupakan kumpulan dari populasi
spesies pada daerah tertentu. Sedangkan ekosistem adalah tatanan lingkungan
yang merupakan bentuk saling ketergantungan / interaksi antara
komponen-komponen biotik dan abiotiknya.
2. Ekosistem terbentuk akibat adanya komunitas
yang berda dio dalamnya.
3. Sampah merupakan bagian dari energenetika,
dimana sampai terurai menjadi sisa-sisa, humus dengan bantuan pengurai.
4. Ekosistem dan komunitas yang kami amati
merupakan ekosistem teresterial, tepatnya di hutan.
DAFTAR PUSTAKA
Holling. 1973. Ekologi dasar 1. Badan
kerjasama perguruan tinggi negeri Indonesia bagian Timur. Ujung pandang.
Michael,P.1997. Metode ekologi untuk
penyelidikan ladang dan laboratorium. Departemen pendidikan dan kebudayaan.
Universitas tadulako. Palu.
Tim penyusun pembina mata kuliah.2011.
penuntun praktikum pengetahuan linglkungan. Universitas Tadulako.palu.
0 komentar:
Posting Komentar