BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Populasi berasal dari bahasa latin , yaitu populus yang berarti semua
orang yang bertempat tinggal pada suatu tempat. Dalam ekosistem, populasi
kelompok makhluk hidup yang memiliki spesies sama / sejenis dan menempati
daerah tertentu, yang memiliki berbagai karakteristik yang walaupun di
gambarkan secara statistik, unik sebagai milik kelompok dan ukuran
karakteristik individu dalam kelompok itu ( Odum, 1971).
Perkembangan studi dan penelitian
mengenai “ Populasi “ sangat berkembang pesat. Studi populasi merupakan cikal
bakal dalam ekologi, yang merupakan bagian dari ilmu pengetahuan lingkungan.
Suatu populasi memiliki kekhasan yang tidak dimiliki oleh individu-individu
yang membangun populasi itu. Kekhasan dasar suatu populasi yang menarik bagi
seorang Ekolog adalah ukuran dan kerapatannya.
Jumlah individu dalam suatu
populasi mencirikan ukurannya dan jumlah individu populasi dalam satuan daerah
ataun satuan volume adalah rapatannya. Kelahiran ( Notalitas ), kematian (
mortalitas), yang masuk ( imigrasi ), dan yang keluar ( emigrasi ) adalh
faktor- faktor yang mempengaruhi jumlah populasi dalam suatu area. Selain itu,
adanya keragaman morfologi genetik dan penyebarannya ( individu ) dalam
populasi serta perluasan area terhadap jumlah populasi mengakibatkan jumlah
populasi meningkat dan permasalahan-permasalan lingkungan semakin bertambah.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai
pada pengamatan ini adalah untuk mengetahui populasi flora dan fauna yang menempati
suatu kawasan / area tertentu.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Populasi berasal dari bahasa
latin , yaitu populus yang berarti semua orang yang bertempat tinggal pada
suatu tempat. Dalam ekosistem, populasi kelompok makhluk hidup yang memiliki
spesies sama / sejenis dan menempati daerah tertentu, yang memiliki berbagai
karakteristik yang walaupun di gambarkan secara statistik, unik sebagai milik
kelompok dan ukuran karakteristik individu dalam kelompok itu ( Odum, 1971, Tim
pembina mata kuliah pengetahuan lingkungan, 2011)
Jumlah individu
dalam suatu populasi tidak pernah tetap sepanjang waktu. Perubahan-perubahan
dalam ukuran populasi dapat dihubungkan dengan kelahiran, kematian, imigrasi
dan emigrasi ( Michael, 2005) .
Bila sejumlah
kecil individu spesies tertentu menyerbu suatu habitat baru dan disukai, jumlah
mereka semakin bertambah sampai jumlah maksimum yang dapat di dukung oleh
lingkungan. Pengertian mengenai faktor-faktor yang menetukan rapatan populasi
dapat diperolah dengan menganalisis jumlah populasi , komposisi umur, dan jenis
kelamin selama berbagai tahapan pertumbuhan populasi ( Michael, 2005)
Perubahan dalam
ukuran populasi hewan biasanya mengikuti musim dan ragam lingkungan lainnya,
bila variansi sama dengan harga tengah, maka penyebaran air akan sesuai denga
deret poisson sehingga menjadi acak. Apabila variansi kurang dari harga tengah,
maka menghasilkan penyebaran teratur atau seragam. Apabila variansinya lebih
besar dari harga tengah penyebaran akan dikatakan menggerombol atau teragrerasi
( Michael, 2006)
BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum
pengetahuan lingkungan dilaksanakan pada tanggal 10-12 Juni 2011 di desa Tolongale kecamatan Lembasada Kabupaten
Donggala.
3.2 Alat dan Bahan
1. Meteran
4. Alat tulis menulis
2. Tali rafia 5. Kamera
3. Patok kayu
3.3 Prosedur Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan di gunakan
2. Memilih lokasi yang akan di jadikan objek
pengamatan, daerah perkebunan, hutan
mangrove dan wilayah perairan
3. Menginventarisasi flora dan fauna yang terdapat
pada lokasi pengamatan.
4. Memasukkan data yang diperoleh kedalam tabel
pengamatan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
No.
|
Nama spesies
|
Lokasi pengamatan
|
||
Perkebunan
|
Perairan
|
Hutan mangrove
|
||
1.
|
Tumbuhan
a.
Coklat
b.
Cengkeh
c.
Kelapa
d.
Pepaya
e.
Pisang
f.
Kacang panjang
g.
Jamur
h.
Bayam
i.
Bambu
j.
Sereh
k.
Bakau
-Rhizophora apiculata
-Bruguiera gymnoirhiza
-avecennia
|
200 pohon
500 pohon
100 pohon
10 pohon
20 pohon
13 pohon
10 pohon
10 pohon
300 pohon
100 pohon
-
-
-
-
|
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4 pohon
1 pohon
1 pohon
2 pohon
|
|
2.
|
Hewan
a. Kepiting
b. Ikan
c. Siput
telanjang
d. Keong
e. Laga
f.
Lalat
g. Nyamuk
h. Ulat
bulu
i.
Kumbang
j.
Belalang
k. Semut
l.
Keluwing
|
-
-
-
-
-
10
50
1
1
2
2000
1
|
2000
3000
200
-
-
-
-
-
-
-
-
-
|
-
-
1000
500
300
-
-
-
-
-
-
-
|
4.2 Pembahasan
Populasi adalah suatu kelompok individu dari spesies
yang sama menempati suatu daerah tertentu. Populasi memilki kekhasan yang
merupakan gabungan individu yang membentuk populasi, namun dalam populasi tidak
ada dua individu yang persis sama, perbedaannya terletak pada morfologis di
antara individu-individu dari populasi yang sama, disebabkan oleh rias
genetiknya maupun oleh keragaman dalam berbagai faktor lingkungan. Sifat dan
tingkat keragaman mencirikan fenotif dari keseluruhan populasi. Dengan demikian,
keragaman yang dihasilkan dalam morfologi berkisar pada kenampakan utama yang
umum. Sifat dan tingkat keragaman yang khas dicerminkan dalam
morfologi-morfologi individu, namun juga dalam fisiologi garis besar alur-alur
metabolik, komposisi biokimia, dan perilaku.
Dalam memeriksa suatu populasi, seseorang harus tetap
mengingat keadaan rata-rata disekitar mana keragaman terdapat dan tingkat
keragaman dalam hubungannya dengan rata-rata ini, dalam hal ini nilai rata-rata umumnya dinyatakan sebagai
nilai tengah arimetik dan dalam memperhatikan ranah keragaman terjadi
pengumpulan disekitar nilai tengah atau apakah mereka tersebar luas.
Untuk memperkirakan ukuran populasi apapun baik
tumbuhan dan hewan yaitu dengan membuat suatu hitungan total individu dengan
cara membuat sampel / transek yang berisikan plot, akan tetapi kadang kala
ukuran populasi hanya dipergunakan untuk populasi tanaman karena populasi hewan
terjadi pergerakan, sehingga biasanya menyebabkan hewan terhitung dua kali,
selain itu banyak di antaranya memilki perilaku sekretif dan sukar untuk
dilacak. Pengambilan sampel adalah mengukur sifat populasi total melaui sifat
bagian kecil dari populasi.
Lingkungan suatu daerah populasi yang luas akan
mempeelihatkan keragaman yang besar, nammun penyebaran hewan tidak
memperlihatkan keseragaman. Dalam suatu habitat yang menyenangkan, hewan dan
tumbuhan memilki pola persebaran yang berbeda. Hewan-hewan dapat hidup dalam
kelompok (agregat), tersebar secara acak, ataun lebih kurang seragam atau
teratur.
Suatu sebaran acak di asumsikan bilamana memutuskan
jumlah sampel yang diambil, ini dikarenakan sebaran acak adalah suatu kondisi
peralihan yaitu suatu kesalahan bisa timbul dari asumsi demikian, akan lebih
rendah dari pada yang timbul dari asumsi keadaan lain, hal ini sesuai dengan
data pengamatan kami.
Dengan melihat data hasil pengamatan jumlah sampel
yang diperlukan adalah 10 plot. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketergantungan
kepadatan populasi adalah faktor kekurangan bahan makanan dan ruang untuk
hidup. Dengan demikian, jumlah populasi juga ditentukan oleh luas tidaknya
suatu area, semakin luas area maka semakin banyak pula populasi makhluk hidup.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dan pembahasan, maka dapat
ditarik kesimpulan yaitu :
1.
Populasi adalah kelompok individu dari spesies
yang sama menempati suatu daerah tertentu pada waktu tertentu.
2.
Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah populasi
dalam suatu daerah kelahiran, kematian, imigrasi, dan emigrasi.
3.
Jumlah populasi juga ditentukan oleh luas
tidaknya suatu area, semakin luas area maka semakin banyak pula populasi
makhluk hidup.
5.2 Saran
Pelaksanaan
kinerja praktikum ini cukup baik, akan tetapi praktikan mengharapkan proses
pembimbingan langsung dari asisten yang bersangkutan agar praktikan lebih
memahami jalannya praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Ryanto,dkk.1985. Ekologi Dasar 1.
Badan kerjasama perguruan tinggi Negeri Indonesia Bagian Timur. Ujung pandang
Supeni,dkk.1997. Biologi.
Penerbit Erlangga.Jakarta
Tim penyususn pembina mata kuliah.
2011. Penuntun praktikum pengetahuan lingkungan. Universitas tadulako.
Palu.
Tim penyusun mata kuliah.2011.Pengatahuan
lingkungan. Universitas tadulako. Palu
0 komentar:
Posting Komentar