Senin, 09 April 2012

Laporan Pengetahuan Lingkungan


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
           Populasi berasal dari bahasa latin , yaitu populus yang berarti semua orang yang bertempat tinggal pada suatu tempat. Dalam ekosistem, populasi kelompok makhluk hidup yang memiliki spesies sama / sejenis dan menempati daerah tertentu, yang memiliki berbagai karakteristik yang walaupun di gambarkan secara statistik, unik sebagai milik kelompok dan ukuran karakteristik individu dalam kelompok itu ( Odum, 1971).
                 Perkembangan studi dan penelitian mengenai “ Populasi “ sangat berkembang pesat. Studi populasi merupakan cikal bakal dalam ekologi, yang merupakan bagian dari ilmu pengetahuan lingkungan. Suatu populasi memiliki kekhasan yang tidak dimiliki oleh individu-individu yang membangun populasi itu. Kekhasan dasar suatu populasi yang menarik bagi seorang Ekolog adalah ukuran dan kerapatannya.
             Jumlah individu dalam suatu populasi mencirikan ukurannya dan jumlah individu populasi dalam satuan daerah ataun satuan volume adalah rapatannya. Kelahiran ( Notalitas ), kematian ( mortalitas), yang masuk ( imigrasi ), dan yang keluar ( emigrasi ) adalh faktor- faktor yang mempengaruhi jumlah populasi dalam suatu area. Selain itu, adanya keragaman morfologi genetik dan penyebarannya ( individu ) dalam populasi serta perluasan area terhadap jumlah populasi mengakibatkan jumlah populasi meningkat dan permasalahan-permasalan lingkungan semakin bertambah.

1.2  Tujuan
             Adapun tujuan yang ingin dicapai pada pengamatan ini adalah untuk mengetahui populasi flora dan fauna yang menempati suatu kawasan / area tertentu.






BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

                Populasi berasal dari bahasa latin , yaitu populus yang berarti semua orang yang bertempat tinggal pada suatu tempat. Dalam ekosistem, populasi kelompok makhluk hidup yang memiliki spesies sama / sejenis dan menempati daerah tertentu, yang memiliki berbagai karakteristik yang walaupun di gambarkan secara statistik, unik sebagai milik kelompok dan ukuran karakteristik individu dalam kelompok itu ( Odum, 1971, Tim pembina mata kuliah pengetahuan lingkungan, 2011)
Jumlah individu dalam suatu populasi tidak pernah tetap sepanjang waktu. Perubahan-perubahan dalam ukuran populasi dapat dihubungkan dengan kelahiran, kematian, imigrasi dan emigrasi ( Michael, 2005) .
Bila sejumlah kecil individu spesies tertentu menyerbu suatu habitat baru dan disukai, jumlah mereka semakin bertambah sampai jumlah maksimum yang dapat di dukung oleh lingkungan. Pengertian mengenai faktor-faktor yang menetukan rapatan populasi dapat diperolah dengan menganalisis jumlah populasi , komposisi umur, dan jenis kelamin selama berbagai tahapan pertumbuhan populasi ( Michael, 2005)
Perubahan dalam ukuran populasi hewan biasanya mengikuti musim dan ragam lingkungan lainnya, bila variansi sama dengan harga tengah, maka penyebaran air akan sesuai denga deret poisson sehingga menjadi acak. Apabila variansi kurang dari harga tengah, maka menghasilkan penyebaran teratur atau seragam. Apabila variansinya lebih besar dari harga tengah penyebaran akan dikatakan menggerombol atau teragrerasi ( Michael, 2006)











BAB III
METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum pengetahuan lingkungan dilaksanakan pada tanggal 10-12 Juni 2011 di desa    Tolongale kecamatan Lembasada Kabupaten Donggala.
3.2 Alat dan Bahan
1. Meteran                                4. Alat tulis menulis
2. Tali rafia                                    5. Kamera
3. Patok kayu
3.3 Prosedur Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan di gunakan
2. Memilih lokasi yang akan di jadikan objek pengamatan, daerah perkebunan, hutan  mangrove dan wilayah perairan
3. Menginventarisasi flora dan fauna yang terdapat pada lokasi pengamatan.
4. Memasukkan data yang diperoleh kedalam tabel pengamatan.









BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan
No.
                  Nama spesies
                        Lokasi pengamatan
Perkebunan
Perairan
Hutan mangrove
1.
Tumbuhan
a.       Coklat
b.      Cengkeh
c.       Kelapa
d.      Pepaya
e.      Pisang
f.        Kacang panjang
g.       Jamur
h.      Bayam
i.         Bambu
j.        Sereh
k.       Bakau
-Rhizophora apiculata
-Bruguiera    gymnoirhiza
-avecennia



200 pohon
500 pohon
100 pohon
10 pohon
20 pohon
13 pohon
10 pohon
10 pohon
300 pohon
100 pohon
-
-

-

-


-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4 pohon
1 pohon

1 pohon

2 pohon

2.
Hewan
a.       Kepiting
b.      Ikan
c.       Siput telanjang
d.      Keong
e.      Laga
f.        Lalat
g.       Nyamuk
h.      Ulat bulu
i.         Kumbang
j.        Belalang
k.       Semut
l.         Keluwing

-
-
-
-
-
10
50
1
1
2
2000
1

2000
3000
200
-
-
-
-
-
-
-
-
-

-
-
1000
500
300
-
-
-
-
-
-
-

4.2 Pembahasan
Populasi adalah suatu kelompok individu dari spesies yang sama menempati suatu daerah tertentu. Populasi memilki kekhasan yang merupakan gabungan individu yang membentuk populasi, namun dalam populasi tidak ada dua individu yang persis sama, perbedaannya terletak pada morfologis di antara individu-individu dari populasi yang sama, disebabkan oleh rias genetiknya maupun oleh keragaman dalam berbagai faktor lingkungan. Sifat dan tingkat keragaman mencirikan fenotif dari keseluruhan populasi. Dengan demikian, keragaman yang dihasilkan dalam morfologi berkisar pada kenampakan utama yang umum. Sifat dan tingkat keragaman yang khas dicerminkan dalam morfologi-morfologi individu, namun juga dalam fisiologi garis besar alur-alur metabolik, komposisi biokimia, dan perilaku.
Dalam memeriksa suatu populasi, seseorang harus tetap mengingat keadaan rata-rata disekitar mana keragaman terdapat dan tingkat keragaman dalam hubungannya dengan rata-rata ini, dalam hal ini  nilai rata-rata umumnya dinyatakan sebagai nilai tengah arimetik dan dalam memperhatikan ranah keragaman terjadi pengumpulan disekitar nilai tengah atau apakah mereka tersebar luas.
Untuk memperkirakan ukuran populasi apapun baik tumbuhan dan hewan yaitu dengan membuat suatu hitungan total individu dengan cara membuat sampel / transek yang berisikan plot, akan tetapi kadang kala ukuran populasi hanya dipergunakan untuk populasi tanaman karena populasi hewan terjadi pergerakan, sehingga biasanya menyebabkan hewan terhitung dua kali, selain itu banyak di antaranya memilki perilaku sekretif dan sukar untuk dilacak. Pengambilan sampel adalah mengukur sifat populasi total melaui sifat bagian kecil dari populasi.
Lingkungan suatu daerah populasi yang luas akan mempeelihatkan keragaman yang besar, nammun penyebaran hewan tidak memperlihatkan keseragaman. Dalam suatu habitat yang menyenangkan, hewan dan tumbuhan memilki pola persebaran yang berbeda. Hewan-hewan dapat hidup dalam kelompok (agregat), tersebar secara acak, ataun lebih kurang seragam atau teratur.
Suatu sebaran acak di asumsikan bilamana memutuskan jumlah sampel yang diambil, ini dikarenakan sebaran acak adalah suatu kondisi peralihan yaitu suatu kesalahan bisa timbul dari asumsi demikian, akan lebih rendah dari pada yang timbul dari asumsi keadaan lain, hal ini sesuai dengan data pengamatan kami.
Dengan melihat data hasil pengamatan jumlah sampel yang diperlukan adalah 10 plot. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketergantungan kepadatan populasi adalah faktor kekurangan bahan makanan dan ruang untuk hidup. Dengan demikian, jumlah populasi juga ditentukan oleh luas tidaknya suatu area, semakin luas area maka semakin banyak pula populasi makhluk hidup.











BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu :
1.       Populasi adalah kelompok individu dari spesies yang sama menempati suatu daerah tertentu pada waktu tertentu.
2.       Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah populasi dalam suatu daerah kelahiran, kematian, imigrasi, dan emigrasi.
3.       Jumlah populasi juga ditentukan oleh luas tidaknya suatu area, semakin luas area maka semakin banyak pula populasi makhluk hidup.

5.2 Saran
Pelaksanaan kinerja praktikum ini cukup baik, akan tetapi praktikan mengharapkan proses pembimbingan langsung dari asisten yang bersangkutan agar praktikan lebih memahami jalannya praktikum.
















DAFTAR PUSTAKA

Ryanto,dkk.1985. Ekologi Dasar 1. Badan kerjasama perguruan tinggi Negeri Indonesia Bagian Timur. Ujung pandang

Supeni,dkk.1997. Biologi. Penerbit Erlangga.Jakarta

Tim penyususn pembina mata kuliah. 2011. Penuntun praktikum pengetahuan lingkungan. Universitas tadulako. Palu.

Tim penyusun mata kuliah.2011.Pengatahuan lingkungan. Universitas tadulako. Palu



0 komentar:

Posting Komentar